Dian Sastrowardoyo saat menyatakan sikap membela TNI & Polri (ANTARA News/Instagram @therealdisastr)
Dian Sastrowardoyo membagikan pengalaman serta pandangannya terkait peristiwa ricuh 22 Mei lewat akun Instagram resmi @therealdisastr dan tak lupa memberi apresiasi kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah sekuat tenaga menjaga keamanan Indonesia.
Pada unggahan yang berisi foto dirinya dan tulisan berbunyi "Kami Bersama TNI & Polri", pemain film "Aruna dan Lidahnya" ini menceritakan tentang peristiwa mencekap pada Mei 1998 yang tidak pernah dia lupakan hingga kini.
"Sebagai generasi 90an, saya akan selalu ingat Peristiwa mencekam Mei 1998. Saat itu saya duduk di kelas 1 SMA di Tarakanita 1 dan sekolah diliburkan 3 hari. Modusnya tidak berbeda jauh dengan kekisruhan hari ini, ketika sebagian besar kantor dan sekolah diliburkan," kata Dian dikutip, Kamis.
Menurut Dian, apa yang terjadi pada peristiwa Mei 1998 membawa perubahan yang besar terhadap Indonesia, karena melahirkan lembaga-lembaga seperti KPK, KPU, Bawaslu, menghapus dwifungsi ABRI, reformasi Polri, melaksanakan pemilu secara langsung, serta memberi jaminan lebih baik atas kebebasan ekspresi dan berpendapat.
Hal ini menurut Dian tidak mungkin dapat ditemukan pada era Orde Baru dan bisa menghambat kreatifitasnya dalam dunia seni.
"Sebagai perempuan dan seorang Ibu, saya sadar masih banyak kemajuan yang harus kita kejar bersama sebagai sebuah bangsa. Kemajuan itu tidak selalu linear, tapi percayalah every baby steps count. Dan sebagai seorang perempuan, saya akan selamanya menolak jalan kekerasan," ujar Dian melihat kekerasan yang terjadi kemarin.
"Oleh karena itu ijinkan saya memberi apresiasi yang setingginya utk pemilu kita yang baru saja usai. Terimakasih utk KPU dan Bawaslu, juga segenap jajaran Polri dan TNI yang telah sekuat tenaga menjaga rakyat Indonesia dari kekacauan," lanjutnya.
Dian juga mengatakan bahwa hal terpenting dari perubahan di Indonesia adalah tetap menjaga rasa persaudaraan dan persatuan antar sesama masyarakat.
"Diatas kekuasaan, selalu ada yang lebih tinggi daripada itu semua. Yaitu persatuan kita. #KamiBersamaTNIdanPolri #PrayForIndonesiaDemocracy #TidakAtasNamaSaya," tutup Dian.