Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM segera mengembangkan SME’s Service Center (pusat layanan UKM) yang menjadi layanan satu atap atau one stop service terintegrasi, baik berupa informasi, fasilitasi, dan advokasi KUKM maupun start up yang ingin mengembangkan bisnis mereka.Smesco akan membuat marketplace sendiri agar mempermudah promosi dan pemasaran produk koperasi dan UKM
“SME’s Service Center yang merupakan pengembangan Smesco akan menyediakan ruang layanan perwakilan atau penghubung antar kementerian/lembaga terkait untuk memberikan informasi, fasilitasi, dan advokasi yang menjadi kewenangan masing-masing, ” ujar Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan di Jakarta, Kamis.
Layanan satu atap terintegrasi ini rencananya akan dibuka di Gedung Smesco Indonesia, Pancoran, Jakarta.
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM Victoria br Simanungkalit menjelaskan layanan satu atap diharapkan akan memudahkan KUKM dan start up dalam mencari informasi tentang berbagai layanan dari masing-masing kementerian/lembaga yang membina UKM.
Ia menyebut ada sebanyak 28 kementerian/lembaga yang perlu diintegrasikan dalam satu wadah pusat informasi. “One stop service salah satunya adalah mengembangkan layanan Smesco Indonesia untuk menjadi pusat layanan informasi pengembangan bisnis dan manajemen UKM,” kata Victoria.
Setiap kementerian/lembaga sudah mempunyai program masing-masing dalam membina dan mengembangkan KUKM dan start up hanya saja semuanya berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkoneksi. Bila kementerian/lembaga itu bekerja sama, kata dia, akan dapat mendorong pengembangan UMKM yang luar biasa.
Ia juga menyebut Smesco Indonesia akan dijadikan sebagai marketing intelligence yang bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, atase-atase perdagangan untuk mencari informasi pasar baik di dalam maupun luar negeri, yang kemudian diterjemahkan Smesco Indonesia dalam bahasa yang dipahami UMKM.
Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi mengatakan pihaknya sedang merintis inkubator bisnis sebagai wirausaha di bidang kuliner bekerja sama dengan komunitas, asosiasi, dan sekolah kuliner. Untuk itu Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Smesco Indonesia Cisarua akan dijadikan pusat pelatihan kuliner.
“Jadi seluruh komoditas yang kami kelola tinggal kuliner yang belum disentuh dan ini menjadi satu fokus yang diminta oleh Menteri Koperasi dan UKM," katanya.
Lebih jauh Emilia menjelaskan ada dua strategi yang dikembangkan Smesco Indonesia dalam promosi dan pemasaran yaitu strategi offline dan online. Strategi offline dilakukan dengan menciptakan akses pasar bagi produk unggulan koperasi dan UKM dari 34 provinsi bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Sementara strategi online dilakukan dilakukan melalui pengembangan e-commerce bekerja sama dengan antara lain Bukalapak, Tokopedia, Lazada, dan Sophee.
“Ke depan Smesco akan membuat marketplace sendiri agar mempermudah promosi dan pemasaran produk koperasi dan UKM,” katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019