Eva (50) saat ditemui di depan gerbang RS Pelni, Kamis malam, mengatakan sehari kemarin pedagang tidak ada yang berjualan karena situasi tidak aman.
"Sekarang sudah kondusif, jadi bisa berjualan lagi," kata ibu penjual Nasi Uduk Pelni ini.
Eva mengaku, walau situasi di kawasan KS Tubun dan Petamburan III sudah kondusif tapi aktivitas jual beli masih sepi.
Menurut dia, ini dikarenakan warga belum tahu situasi terkini di Jalan KS Tubun dan Petamburan III pasca kericuhan.
"Mungkin warga masih takut penjualan hari ini masih sepi," katanya.
Wanita yang sudah puluhan tahun berjualan Nasi Uduk Pelni ini mengatakan saat kericuhan terjadi suasana di kawasan tersebut mencekam, sama seperti kejadian 1998.
Tetapi lanjut dia, kondisi itu hanya terjadi sehari saja dari pukul 03.00 WIB Rabu saat sahur sampai Kamis dini hari.
"Kemarin pedagang tidak ada yang berani jualan, sekarang sudah tidak ada kericuhan jadi mulai berdagang lagi," katanya.
Sejumlah pedagang sudah berjejer berjualan di sepanjang Jalan KS Tubun dan Petamburan III seperti pejual siomay, baso, es kelapa, gorengan, mie ayam, dan pecel lele.
Kericuhan terjadi dimulai dari Tanah Abang, merembet ke kawasan KS Tubun dan Petamburan. Batas wilayahnya sampai ke Asrama Brimob Gegana unit K-9.
Sisa-sisa kericuhan masih tampak seperti sisa pembakaran di jalan-jalan, termasuk 10 unit mobil milik warga dan anggota Brimob yang dibakar di Jalan KS Tubun III.
Pantauan Antara, suasana di Jalan KS Tubun dan Petamburan III sudah normal. Warga beraktifitas seperti biasa, membuka warung, keluar rumah dan duduk-duduk di pinggir jalan.
"Situasi sudah kondusif, aman terkendali," kata Efendi (58) warga Petamburan III.
Di lokasi kejadian sebuah tenda milik anggota Yonif 312 Subang, Purwakarta yang berdiri di pinggir Jalan Petamburan III.
Sejumlah anggota TNI AD masih berjaga-jaga di lokasi sambil berinteraksi dengan warga sekitar. Sejumlah warga juga mengirimkan bantuan makanan untuk berbuka dan sahur bagi anggota TNI yang bertugas.
"Jangan khawatir mbak, di sini stok makanan aman," kata Saputra salah satu anggota TNI Yonif 312 Subang.
Pewarta: Laily Rahmawaty, Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019