Pertama, adalah memastikan usia kehamilan telah masuk ke trimester dua.
"Saat itu biasanya ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan muntah (morning sickness)," kata dia dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.
Kemudian, sebelum melakukan perjalanan, konsultasi dengan dokter mengenai perkembangan janin dan kondisi ibu. Alasannya, perjalanan mudik membutuhkan kondisi fisik dan mental ibu hamil yang prima.
Pemeriksaan USG diperlukan dalam hal ini.
"Cermati juga apakah ibu hamil pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Hal ini bisa menjadi faktor risiko yang membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik," kata Fadli.
Selain itu, pemilihan moda transportasi menjadi faktor utama yang harus menjadi perhatian. Pilih moda transportasi yang memiliki waktu tempuh paling singkat atau memungkinkan ibu hamil berhenti di rest area secara periodik untuk beristirahat atau peregangan.
Pastikan juga ibu hamil terhidrasi dengan minum air putih minimal dua liter saat buka dan sahur.
Baca juga: Ibu hamil dengan kondisi sehat boleh berpuasa
Baca juga: Pengaturan nutrisi, kunci sukses puasa ibu hamil
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019