Lokasi pengambilan gambar film atau drama Korea Selatan menjadi salah satu daya tarik yang membuat wisatawan Indonesia berbondong-bondong ke sana.
Jika Anda penyuka drama sejarah "Kingdom" yang tayang di Netflix, lokasi-lokasi di bawah ini bisa menjadi inspirasi tempat wajib dikunjungi di Negeri Ginseng.
"Kingdom" berpusat pada Putra Mahkota (aktor Ju Ji-hoon) yang berusaha mengungkap penyebab wabah misterius yang menimpa kerajaan.
Sambil melakukan hal itu, ia juga harus melakukan yang terbaik untuk tetap menghindari Biro Investigasi Kerajaan yang memburunya karena diduga telah berkhianat.
Lokasi syutingnya diambil dari kamar-kamar indah di dalam istana kerajaan ke gubuk-gubuk terpencil di desa dan tempat-tempat lain di sekitarnya. Berikut adalah lokasi syuting “Kingdom” yang harus masuk bucket list.
1. Istana
Dilansir Korea Tourism Organization, Istana Changdeokgung digunakan sebagai lokasi syuting utama "Kingdom." Di antara adegan drama yang terjadi di dalam istana, terdapat dua lokasi yang paling berkesan yaitu Paviliun Gwallamjeong, yang menghadap ke Kolam Aeryeonji, dan Aula Injeongjeon.
Tidak ada tempat lain yang menyerupai Paviliun Gwallamjeong, dengan bentuknya yang dirancang menyerupai kipas yang terbuka penuh. Akses dibatasi karena nilai budayanya, tetapi pengunjung tetap dapat melihatnya dari jarak dekat.
Aula Injeongjeon adalah bangunan utama di Istana Changdeokgung dan berfungsi sebagai ruang tahta kerajaan tempat raja berurusan dengan masalah negara. Namanya adalah singkatan dari makna "sebarkan politik yang baik hati," dengan tujuan memimpin negara menuju kemakmuran.
Dibandingkan dengan ruang utama istana lainnya, Aula Injeongjeon di Istana Changdeokgung sangat indah dan menawan. Ini membuatnya tampil dalam banyak drama dan film bersejarah, termasuk "Masquerade (2012)" dan "The Throne (2015)."
2. Istana Changgyeonggung
Aula Tongmyeongjeon di dalam Istana Changgyeonggung digunakan sebagai tempat tinggal Permaisuri Ratu di seri "Kingdom" ini. Pada kenyataannya, aula ini digunakan sebagai tempat tinggal raja, serta tempat untuk jamuan makan pada kesempatan tertentu. Karena alasan ini, bangunan tersebut sedikit unik dibandingkan dengan tempat tinggal istana lainnya.
3. Istana Gyeonghuigung
Aula Sungjeongjeon di Istana Gyeonghuigung digunakan sebagai tempat syuting untuk kediaman Raja, meskipun diperkenalkan dalam drama sebagai Aula Gangnyeongjeonl, kediaman Raja di Istana Gyeongbokgung.
Sebenarnya, Aula Sungjeongjeon digunakan untuk acara-acara yang lebih meriah, termasuk penobatan raja. Ini adalah bangunan terbesar dengan dekorasi terindah di dalam Istana Gyeonghuigung.
Tempat penting lainnya di dalam istana adalah Aula Jajeongjeon, yang terletak di belakang Aula Sungjeongjeon, tempat Raja mengadakan pertemuan dengan dewan pribadi. Selain itu, Museum Sejarah Seoul berada tepat di luar istana.
4. Desa Rakyat Korea (Korean Folk Village)
Desa Rakyat Korea yang berada di Yongin, Gyeonggi-do merupakan objek wisata yang menampilkan berbagai gaya perumahan dari zaman Joseon, serta toko-toko dan bangunan lain yang khas di masa itu, termasuk kantor pemerintahan, ruang kuliah, toko obat herbal, dan candi Budha.
Kantor pemerintahan tersebut menjadi latar dalam adegan seri “Kingdom” ketika wabah zombie tiba di sebuah kota yang disebut Dongnae, tepatnya adegan jenazah diletakkan sebelum mereka bangun di malam hari untuk membawa teror kepada penduduk desa.
5. Studio Terbuka Mungyeongsaejae
Set Studio Terbuka dirancang untuk syuting drama bersejarah dan telah banyak ditampilkan, termasuk dalam "The Crowned Clown (2019)," "Taejo Wang Geon (2000)," dan "The Slave Hunters (2010)."
Set ini juga menawarkan program pengalaman hanbok. Dengan menyewa kostum yang disediakan, pengunjung bisa berpakaian seperti raja atau ratu dan duduk di atas takhta kerajaan.
Dalam seri “Kingdom”, latar yang diambil di Studio Terbuka Mungyeongsaejae ini di antaranya adalah latar kota, pedesaan dan gerbang-gerbang. Misalnya adalah adegan para pejabat tinggi melewati Gerbang Gwanghwamun untuk bertemu dengan Raja. Meskipun mungkin tampak seperti gerbang Gwanghwamun asli, replika sebenarnya diperkecil sekitar 80 persen ukuran aslinya.
Baca juga: Liburan tanpa ribet di Korea Selatan lewat aplikasi
Baca juga: Lima jalanan yang sedang trendi di Korea Selatan
Baca juga: Tiga atraksi wisata wajib dikunjungi di Zona Demiliterisasi Korsel-Korut
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019