"Saya tidak tahu banyak tentang Yordania, hanya tahu mereka mempunyai badan tinggi postur yang cukup besar. Namun, kami memiliki kecepatan," ujar Beto ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat.
Untuk memaksimalkan kecepatan tersebut, pesepak bola berusia 38 tahun itu melanjutkan, timnas harus bermain dengan umpan-umpan pendek mendatar yang cepat dialirkan dari kaki ke kaki.
Hal itu dilakukan sembari mewaspadai operan-operan lambung lawan yang bisa berbahaya bagi pertahanan.
"Kami mesti berhati-hati dengan bola-bola atas mereka," tutur pesepak bola naturalisasi dari Brazil itu.
Setelah menghadapi tuan rumah Yordania di Amman, tim nasional Indonesia akan menjamu Vanuatu di Jakarta pada Sabtu (15/6), juga dalam pertandingan persahabatan FIFA.
Pertandingan internasional itu sebagai persiapan menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2023 yang dimulai September 2019.
Laga tersebut juga sangat penting bagi Indonesia karena jika menang akan mendongkrak posisi Indonesia di peringkat FIFA.
Dalam sejarah pertandingan FIFA, Indonesia sudah tiga kali berjumpa Yordania dan ketiganya berakhir dengan kekalahan untuk skuat 'Garuda'. Semua laga tersebut berlabel persahabatan dan berlangsung di Amman, Yordania.
Pada pertemuan pertama pada 2004, Indonesia kalah dengan skor 1-2, kemudian pada 2011 menyerah dengan skor 0-1 dan terakhir pada 2013 kalah telak 0-5.
Baca juga: 'Beto' Goncalves siap buktikan diri di timnas Indonesia
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019