"Salah satunya, langkah Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat di bawah pimpinan Kombes Hengki Haryadi dalam reaksi cepat mengungkap sejumlah orang yang diduga provokator pada kerusuhan aksi massa menjadi perhatian khusus dari tokoh adat Lampung," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Bandarlampung, Jumat.
Menurut dia, apresiasi itu diberikan kepada Kapolres Metro Jakarta Barat itu yang dapat membanggakan orang Lampung yang ada di Jakarta.
"Artinya, dia mau jadi polisi istiqomah membina masyarakat, dekat dengan masyarakat dan melakukan langkah-langkah pengamanan menjaga situasi kamtibmas di wilayahnya," ujarnya.
Edward menjelaskan, bahkan yang ada di wilayah perbatasan yaitu Jakarta Pusat itu juga mampu ditangani semua oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat dengan cukup baik.
Terlebih, lanjut dia, bersama dengan masyarakat jadi kelihatan bukan langkah langkah represif kerasnya polisi tapi langkah-langkah penanggulangan polisi yang didukung oleh peran serta masyarakat yang ikut partisipasi mendukung polisinya
"Selama ini Hengki memang sudah bagus membina dekat dengan masyarakat dan sosialisasi keamanan terhadap keamanan, situasi terkini terhadap situasi yang harus diantisipasi yang mendukung keikutsertaan dari pada orang lain yang akan menghancurkan situasi di wilayah Jakarta Barat sudah betul-betul dirasakan dan diterima masyarakat," jelasnya.
"Kelihatan bagaimana jajaran Polres Metro Jakarta Barat dengan dibantu ulama dan masyarakat bahkan kelompok-kelompok yang dianggap resisten ternyata mendukung," kata mantan Kapolda Lampung itu.
Polisi itu, lanjut dia, bisa menampilkan diri di tengah masyarakat dan menjaga keamanan bersama-sama.
"Jajaran kepolisian mampu mengendalikan situasi keamanan yang lebih maksimal. Maka dari itu, kami apresiasi penuh untuk Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi yang dapat mengungkap para pelaku kerusuhan dengan bukti yang nyata," katanya.
Seperti diketahui, jajaran Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengamankan 183 orang tersangka perusuh aksi 22 Mei 2019. Mereka ditangkap karena melakukan perusakan dan pembakaran.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
