Kepala Komunikasi Korporat PT PI Wijaya Laksana di Jakarta, Jumat mengatakan, untuk jenis urea realisasi penyaluran mencapai 1,63 juta ton, SP-36 sebanyak 384.446 ton dan ZA 373.720 ton.
Kemudian, untuk jenis NPK sebanyak 1,03 juta ton dan pupuk organik 284.393 ton.
"Angka penyaluran pupuk bersubsidi hingga Mei ini sudah mencapai 42 persen dari ketentuan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2019," katanya saat berbincang dengan sejumlah awak media.
Wijaya mengatakan, pada tahun ini Pupuk Indonesia mendapatkan target penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah sebanyak 8,8 juta ton atau berkurang 676 ribu ton dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 9,55 juta ton.
Untuk mengantisipasi kebutuhan petani, pihaknya menyiapkan stok pupuk non subsidi di kios-kios.
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional jelang lebaran BUMN tersebut juga menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1,32 juta ton terdiri dari urea, NPK, ZA, SP-36 dan pupuk organik.
Stok pupuk tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi dari aturan pembatasan angkutan lebaran 2019 yang diberlakukan sejak 31 Mei hingga 2 Juni dan 8 - 10 Juni mendatang.
"Jumlah yang kita siapkan di lini III dan IV ini cukup memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan," ujar Wijaya.
Terkait volume stok pupuk yang disiapkan tersebut, dia merinci untuk urea sebanyak 489.999 ton, NPK 387.135 ton, ZA 148.135 ton, SP-36 mencapai 142.430 ton dan pupuk organik 152.379 ton.
"Kami pastikan jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan petani sehingga petani tidak terjadi kekurangan pupuk terutama masa libur lebaran ini," katanya.
Baca juga: Antisipasi libur lebaran, PI siapkan 1,32 juta ton stok pupuk subsidi
Baca juga: Demplot Pupuk Indonesia genjot produksi pertanian hingga 30 persen
Pewarta: Subagyo
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019