Jumlah koperasi sehat di Kalteng meningkat

25 Mei 2019 13:16 WIB
Jumlah koperasi sehat di Kalteng meningkat
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalteng Lies Fahimah. (FOTO ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

..penentu sehat atau tidaknya koperasi, salah satu yang utama adalah rutin melaksanakan rapat anggota tahunan..

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Kalimantan Tengah dalam tiga tahun terakhir, jumlah koperasi yang dinilai sehat terus meningkat.

"Sejumlah indikator menjadi penentu sehat atau tidaknya koperasi, salah satu yang utama adalah rutin melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT)," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalteng Lies Fahimah di Palangka Raya, Sabtu.

Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir, jumlah koperasi yang rutin menggelar RAT terus meningkat, antara lain berkat kerja keras pihaknya bersama Dinas Koperasi di kabupaten dan kota yang secara terus menerus, melakukan evaluasi dan pembinaan guna memacu perbaikan kualitas koperasi.

Pada 2016 lalu hanya ada sebanyak 405 koperasi yang menggelar RAT, meningkatkan menjadi 437 koperasi pada 2017 dan kembali meningkat menjadi 502 koperasi pada 2018 lalu.

"Secara bertahap kami bersama pihak kabupaten dan kota, terus berupaya memacu dan mendorong agar jumlah koperasi yang benar-benar sehat di Kalteng bertambah," tegasnya kepada Antara Kalteng.

Bahkan untuk mewujudkan koperasi yang sehat, sejumlah koperasi secara resmi telah dibubarkan sesuai aturan yang berlaku. Umumnya koperasi itu sudah lama tidak aktif dan setelah dilakukan upaya pembinaan, tetap tidak bisa mengikuti ketentuan.

Pada 2016 lalu jumlah koperasi di Kalteng adalah sebanyak 3.296 unit, kemudian di 2017 menurun menjadi 3.011 unit, hingga pada tahun lalu meningkat lagi menjadi 3.061 unit.

Kemudian pembentukan koperasi baru pada 2016 lalu adalah sebanyak lima unit, meningkat tajam pada 2017 menjadi sebanyak 151 unit serta pada 2018 sebanyak 50 unit.

"Penurunan dan peningkatan jumlah koperasi di Kalteng, dipengaruhi adanya koperasi yang dibubarkan. Kami ingin pada akhirnya kuantitas koperasi diimbangi dengan kualitas yang memadai," papar Lies.

Sementara itu, meski kebanyakan koperasi di Kalteng adalah koperasi simpan pinjam, namun ada pula koperasi yang sudah kreatif dan benar-benar dimanfaatkan sebagai badan usaha.

Koperasi di Kalteng, sudah ada yang memiliki usaha sendiri seperti agen perjalanan, pertokoan, restoran atau usaha kuliner dan beberapa lainnya. Hasilnya pun dapat digunakan untuk pengembangan usaha serta keuntungan yang dibagikan kepada seluruh anggotanya.

Baca juga: Koperasi di Indonesia dinilai telah alami lompatan besar
Baca juga: Petani disarankan bentuk koperasi agar berdaya saing

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019