• Beranda
  • Berita
  • Dukung Program Serasi Kementan, PT Polowijo genjot produksi dolomit

Dukung Program Serasi Kementan, PT Polowijo genjot produksi dolomit

26 Mei 2019 17:34 WIB
Dukung Program Serasi Kementan, PT Polowijo genjot produksi dolomit
Ilustrasi pertanian lahan rawa (dok. Kementan)

Dengan dolomit lahan rawa kini bisa tanam dua kali dalam setahun dari biasanya hanya satu kali

Salah satu produsen dolomit terbesar di Indonesia PT Polowijo Gosari mendukung Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang ditargetkan tahun ini seluas 500.000 hektare (ha).

Chief Marketing Officer PT Polowijo Gosari Adhie Widihartho di Jakarta, Minggu mengatakan, adanya Program Serasi Kementan permintaan dolomit terus meningkat. Dolomit dimanfaatkan untuk menetralisir lahan rawa yang masam.

"Dengan dolomit lahan rawa kini bisa tanam dua kali dalam setahun dari biasanya hanya satu kali," katanya.

Menurut dia, kebutuhan dolomit pada lahan bukaan baru lahan rawa yang belum ditanami membutuhkan 4 ton per ha sehingga permintaan dolomit di lahan rawa cukup besar.

Dia menambahkan, saat ini produktivitas tanaman padi pada lahan rawa yang pernah tanam hanya sebesar 3 ton/ha, sedangkan yang belum pernah tanam 2 ton/ha.

"Dengan dolomit kesuburan lahan rawa meningkat, sehingga produktivitas juga pasti akan naik," katanya.

Adhie mengakui bahwa dolomit mampu memperbaiki kondisi lahan pertanian dan sekaligus meningkatkan kesuburan tanah. Keunggulan dolomit yang digunakan pada lahan pertanaman padi di Jawa, ternyata tanaman padinya lebih tahan terhadap hawa wereng batang cokelat.

"Jadi dolomit bukan hanya memperbaiki kesuburan tanah, tapi juga meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama penyakit," katanya.

Menurut dia, kemampuan dolomit memperbaiki kondisi tanah tidak dimiliki pupuk organik umumnya, bahkan sebenarnya dolomit juga sudah bagian dari pupuk organik dan bukan pupuk kimia.

"Kelebihan dolomit karena mengandung Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Zat itu sangat dibutuhkan tanah yang rusak dan masam untuk meningkatkan kesuburan lahan," katanya.

Pihaknya berencana meningkatkan kapasitas produksi dolomit mencapai 1 juta ton pada 2020 seiring tingginya permintaan di pasar.

"Saat ini kapasitas produksi pabrik diperkirakan sebesar 600.000 ton, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar 300.000 ton,” ujarnya.

Dia menargetkan, pada 2020 produksi dolomit bisa mencapai 1 juta ton dan untuk mendukung itu dilakukan investasi guna pembangunan pabrik baru sekitar Rp 1 triliun.

Sementara itu, cadangan dolomit yang dimiliki PT Polowijo Gosari di Gresik diperkirakan sebanyak 500 juta ton dalam bentuk gunung seluas sekitar 700 ha.

"Jika setahun saja produksinya sebanyak 2 juta ton, maka cadangan itu bisa mencapai 250 tahun," ujarnya.

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019