"Garuda mau mengevaluasi jalur Lombok? evaluasi dimana, kalau masalah penumpang ayo kita lihat statistik. Benar tidak ada penurunan. Kalau penumpang ketika dikurangi penerbangan maka akan terjadi penumpukan. Dan itu larinya ke harga tiket mahal karena permintaan dan pasokan tidak stabil," ujarnya di Mataram, Minggu.
Ia mengakui Garuda Indonesia telah mengurangi penerbangan ke Lombok dari empat ketiga, namun kejadian itu bukan sekarang tapi sudah terjadi pascagempa. Meski begitu, Faozal mengungkapkan pengurangan penerbangan ke Lombok juga berlaku seluruh Indonesia. Karena ada kebijakan perusahaan.
"Kalau ini dikurangi lagi, tentu menjadi pertanyaan. Padahal, kalau melihat kasus turunnya penumpang ini tidak hanya di Lombok tapi seluruh Indonesia," tegasnya.
"Turunnya penumpang ini juga akibat mereka, bukan karena penumpang sepi tapi tingginya harga tiket," sambung Faozal.
Lebih lanjut, Faozal berharap rencana pengurangan penerbangan tersebut tidak terjadi. Mengingat, dampak dari minimnya penerbangan maupun tingginya harga tiket membuat kunjungan wisatawan menjadi turun.
"Saya kira ini juga perlu dipelajari. Karena ini bukan minat penumpang tapi ada hal lain," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019