PT Pelabuhan Indonesia menargetkan kajian mengenai kemungkinan dibangun pelabuhan baru di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api yakni tepatnya di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dapat tuntas pada 2019.Perseroan sudah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kalangan pengusaha untuk merancang pengembangan deep sea port di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA) itu.
Direktur Utama IPC Elvyn G Massasya di Palembang, Senin, mengatakan, perusahaannya menargetkan pembahasan terkait rencana itu dilakukan paling lambat akhir tahun ini terkait aspek teknis, aspek komersial dan studi kelayakan (feasibility study/FS).
“Tahapannya baru menyiapkan perangkat administrasi untuk Tanjung Carat, terutama FS. Kami targetkan pembahasan tersebut selesai tahun ini,” kata dia.
Elvyn mengatakan perseroan sudah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kalangan pengusaha untuk merancang pengembangan deep sea port di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA) itu.
Ia menilai Tanjung Carat merupakan wilayah potensial untuk dijadikan pelabuhan laut dalam. Namun demikian, Elyvn menegaskan diperlukan komitmen teguh bersama pemerintah daerah untuk merealisasikan pelabuhan yang dapat menjadi masa depan perekonomian Sumsel tersebut.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, IPC sudah menandatangani nota kesepahaman Bersama (MoU) terkait pengembangan Pelabuhan Laut Dalam Tanjung Carat.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru memastikan kerja sama dengan Pelindo II tidak hanya kesepakatan hitam di atas putih, melainkan segera ada aksi yang nyata.
Harapannya dengan kehadiran pelabuhan laut dalam ini dapat semakin memperlancar arus distribusi barang dari dan ke wilayah Sumsel dan begitu pula sebaliknya. Sejauh ini sudah ada perusahaan yang tertarik memanfaatkan pelabuhan itu, yakni PT Pupuk Sriwidjaja.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019