Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun dua bendungan berkapasitas 39,47 juta meter kubik di Provinsi Sulawesi Utara, dalam rangka menambah jumlah tampungan air di daerah tersebut.dengan selesainya 65 bendungan diharapkan ke depannya, jumlah tersebut bisa meningkat pula menjadi sekitar 19-20 persen
"PUPR terus menambah jumlah tampungan air di berbagai wilayah di Indonesia untuk meningkatkan rasio tampungan air Indonesia pada tahun 2030 bisa mencapai sebesar 120 meter kubik/kapita/tahun dari saat ini baru 50 meter kubik/kapita/tahun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia memaparkan, di Nusantara saat ini dari 7,3 juta hektar lahan irigasi, hanya 11 persen yang mendapatkan jaminan air dari bendungan.
Sedangkan dengan selesainya 65 bendungan diharapkan ke depannya, jumlah tersebut bisa meningkat pula menjadi sekitar 19-20 persen.
Bendungan Kuwil Kawangkooan memiliki kapasitas tampung 23,37 juta meter kubik dan luas genangan 139 hektare. Bendungan ini bermanfaat untuk menyuplai air baku sebanyak 4,50 meter kubik/detik, pengendali banjir 470 meter kubik/detik dan pembangkit listrik 1,4 MW.
Bendungan dibangun sejak tahun 2016 dengan biaya Rp1,46 triliun, sedangkan saat ini progres atau kemajuannya sudah mencapai 31,39 perswen dengan target selesai pada tahun 2021.
Sementara progres Bendungan Lolak yang dibangun tahun 2016, saat ini telah mencapai 57 persen dan ditargetkan selesai akhir 2020.
Bendungan Lolak yang memiliki kapasitas tampung 16,10 juta meter kubik dengan luas genangan 97,46 hektare menjadi sumber air bagi daerah irigasi seluas 2.214 hektare, air baku 500 liter per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 3,3 MW. Total biaya pengerjaan bendungan Rp1,71 triliun.
"Pembangunan bendungan yang menjadi target Kementerian PUPR, diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," jelas Basuki.
Untuk itu, pada tahun 2019 ini Kementerian PUPR akan melakukan rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Torut di Kabupaten Bolaang Mongondow dengan biaya Rp10 miliar.
Pada tahun 2019 Kementerian PUPR melanjutkan revitalisasi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa untuk meningkatkan volume tampung danau. Danau Tondano memiliki luas genangan 4.616 hektare dengan volume tampung 668,6 juta meter kubik merupakan salah satu danau kritis di Indonesia akibat pencemaran air limbah domestik maupun pakan ikan, enceng gondok dan juga akibat sedimentasi sehingga mengakibatan banjir dan terjadi penurunan kualitas air.
Di samping bendungan dan revitalisasi danau, Kementerian PUPR pada tahun 2019 juga membangun pengaman pantai Likupang dan Mararoe di Kabupaten Kepulauan Sangihe serta Pantai Miangas Paket 1 dan 2 di Kabupaten Kepulauan Talauddi Perbatasan Sulawesi Utara dengan anggaran Rp159,5 miliar.
Selain itu juga dilakukan pembangunan tiga embung, yakni Embung Munte dan Treuman di Kabupaten Minahasa Utaradan Embung Tanawangko di Kabupaten Minahasa dengan biaya Rp43,7 miliar.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019