"Santri saat ini tidak cukup hanya dibekali kecakapan agama, tapi juga kecakapan hidup lain di antaranya wirausaha," kata Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh dikutip dari siaran pers di Jakarta, Senin.
Niam menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari program pengembangan kewirausahaan di kalangan anak muda yang digagas di Deputi Pengembangan Pemuda.
Menurut Niam, anak muda harus didorong menekuni dunia wirausaha, apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi 2030.
"Semakin banyak wirausaha muda akan semakin bagus ekonomi Indonesia. Kita akan gandeng semua pihak untuk menjadikan wirausaha sebagai trend centre anak muda khususnya santri," ujar Niam.
Kabag Organisasi Kepemudaan Abdullah Mas'ud mengatakan santri tidak cukup hanya memiliki moral yang bagus, tetapi juga harus dibarengi dengan skill atau kompetensi kerja yang bagus sehingga memiliki nilai plus dalam membangun masa depannya.
"Santri mempunyai modal penting dalam membangun pertumbuhan ekonomi nasional, selain agama, paling tidak ada tiga bekal utama yang dimiliki santri di pesantren yakni mandiri, disiplin dan jujur, jika ini diasah secara intens akan melahirkan generasi yang tangguh," ujarnya.
Panitia pelaksana, Khirzul Alim menjelaskan kegiatan kerja sama Kemenpora dan Bina Muda Institute ini dilaksanakan selama tiga hari dengan menggandeng trainer kompeten dari Indonesia Youth Forum (IYF) dan Creator School.
Peserta dibekali dengan berbagai materi tentang wirausaha, di antaranya public speaking, financial planning, marketing strategy, business proposal hingga web development. Tidak hanya teori, peserta diajak langsung mewujudkan ide-ide inovatifnya tentang wirausaha lewat product research.
Di akhir sesi para peserta diberi kesempatan mempresentasikan ide produk wirausahanya secara detail kepada trainer dan peserta yang lain.
"Ke depan, semoga kewirausahaan santri ini menjadi tren dan mampu melahirkan entrepreneur muda di kalangan santri," ujar Khirzul.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019