Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk mengevaluasi pertandingan Liga 1 Indonesia 2019 PSS Sleman melawan Semen Padang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (25/5) karena PSSI menilai ada kejadian kontroversial dalam pertandingan itu.
"Kami akan mengumpulkan laporan teknis dari penilai wasit (referee assessor) PSSI dan dari wasit serta asisten wasit itu sendiri. Kami akan menganalisis kondisi kesehatan dan kebugarannya, penerapan pasal-pasal permainan, pengambilan keputusan selama pertandingan dan cara membaca situasi pertandingan," kata anggota Komite Wasit PSSI Purwanto dalam laman PSSI.
PSSI menduga ada yang tidak beres di balik tendangan penalti yang diberikan wasit Armyn Dwi Sryathin, yang dalam pertandingan itu dibantu dua asisten wasit, yakni asisten wasit 1Fuad Qohar dan Dedek Duha, kepada tuan rumah PSS pada menit ke-73.
Penalti itu dieksekusi oleh Brian Ferreira dan membuat skor menjadi imbang 1-1 sampai pertandingan usai.
Baca juga: Semen Padang diperkuat tiga pemain asing hadapi PSS Sleman
Untuk melihat apakah keputusan wasit itu sesuai ketentuan atau tidak, PSSI bahkan mengirim rekaman pertandingan itu ke Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang menjadi mitra PSSI dalam menilai kinerja wasit atau perangkat pertandingan.
"Dalam pertandingan itu, secara khusus kami akan mendalami dugaan pelanggaran peraturan permainan pasal 10 dan pasal 12," tutur Purwanto.
PSSI berencana memanggil perangkat pertandingan pada laga itu.
Seandainya menyalahi pasal permainan, mereka tidak akan ditugaskan lagi pada Piala Indonesia 2018-2019. Bahkan, untuk bertugas pada Liga 1 akan dievaluasi. Andai kesalahan yang mereka lakukan sangat mendasar, mereka tak akan diberi tugas di Liga 1 melainkan Liga 2.
Baca juga: Semen Padang mainkan strategi bertahan saat tahan imbang PSS
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019