"Ekspor rumput laut ini akan berkelanjutan, saya tidak cemas bahan baku akan tersedia karena orang NTT itu kerja rumput laut sudah hal biasa, sudah jadi budaya," katanya dalam acara Pelepasan Ekspor Perdana Rumput Laut PT Rote Karaginan Nusantara ke Argentina di Pelabuhan Tenau Kupang, Selasa.
Gubernur Viktor juga meminta dukungan dari berbagai instansi terkait agar kegiatan ekspor langsung ini terus dijaga secara berkelanjutan.
Menurutnya, dibandingkan dengan upaya pemerintahannya untuk merealisasikan ekspor tanaman kelor, komoditi rumput laut masih lebih mudah dilakukan.
"Asal pemerintah bantu tali, bantu beni, ini cepat karena masyarakat sudah punya kebiasaan untuk mengerjakan rumput laut," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah provinsi juga akan menjaga harga komoditi rumput laut sehingga tidak terjadi penurunan yang merugikan masyarakat yang melakukan budidaya.
"Kami sudah siapkan harga batas bawah, ketika turun kami akan beli, sehingga petani rumput laut tetap semangat mengerjakannya," katanya.
Setelah memberikan sambutan, ia melakukan seremoni pemukulan kendi sebagai tanda mulai diangkutnya sebuah kontainer berisi rumput laut sebanyak 25 ton berbentuk chip ke atas kapal KM Meratus Labuan Bajo/1901E.
Hadir dalam acara itu berbagai unsur lintas instansi terkait di antaranya, Kantor Wilayah Bea dan Cukai Region Bali-Nusa Tenggara, Pusat Standarisasi BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Karantina Kupang, Pelindo III Tenau Kupang, PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang dan instansi lainnya di daerah setempat.
Selain itu, sejumlah kepala daerah di Pulau Timor juga hadir menyaksikan ekspor perdana rumput laut tersebut di antaranya, Bupati Belu Willybrodus Lay, Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, dan Bupati Kupang Korinus Masneno.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019