Operasi Ketupat Semeru 2019 dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah melibatkan 9.761 personel gabungan dari Polda Jawa Timur, TNI, Dinas Perhubungan Jawa Timur serta Jasa Raharja.
"Kami siapkan 9.761 personel. Dari TNI 1.500 personel, dari Dishub 975 personel dan dari Jasa Raharja 82 personel," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hernawan usai memimpin apel gelar pasukan bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi di Mapolda setempat, Selasa.
Kapolda mengatakan Operasi Ketupat Semeru yang berlangsung 29 Mei hingga 19 Juni 2019 ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat sudah banyak tol yang dibuka sehingga diharapkan arus mudik serta balik lebih lancar.
Ia menjelaskan, ada lima titik yang tetap menjadi perhatian khusus jajaran Polda Jatim, yaitu arteri perlintasan di wilayah Mengkreng Nganjuk, Karanglo Malang, Jalan Warugunung Sidoarjo dan Bandarkedungmulyo Jombang.
"Lima titik itu yang perlu mendapat perhatian khusus. Jumlah total pos pengamanan ada 319 unit di Jawa Timur," ucapnya.
Mengenai titik-titik rawan kriminalitas, jenderal bintang dua itu menyebut tempat-tempat wisata, terlebih banyak warga yang akan datang ke tempat tersebut dan membawa sanak-saudaranya.
"Rawan kriminalitas yang jelas di tempat wisata, kemudian rumah kosong yang ditinggal mudik juga menjadi prioritas pengawasan kami," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya berkolaborasi membangun kerja sama antarelemen untuk memberikan suasana aman dan nyaman saat Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Kami berharap mereka yang mudik Lebaran merasa aman karena ada rumah dan harta yang ditinggal. Seluruh elemen siap bekerja bersama memberikan kerja terbaik bagi masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Jatim pastikan kesiapan arus mudik Lebaran 2019
Baca juga: Pengelola tol Jatim ingin hias rest area agar "Instagramable"
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019