MUI: Hentikan acara Pesbukers Ramadhan

28 Mei 2019 19:23 WIB
MUI: Hentikan acara Pesbukers Ramadhan
Masduki Baidlowi, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Foto Antaranews.com)
Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Informasi dan Komunikasi KH Masduki Baidlowi mendesak siaran Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadhan di ANTV agar dihentikan.

"MUI minta otoritas bidang penyiaran memberi sanksi berat pada dua program ini dengan menghentikan program, mengingat tak terlihat adanya iktikad baik pembenahan," kata Masduki kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Dia menyerukan masyarakat tidak menonton program ini, apalagi anak-anak dan remaja. Dunia iklan disarankan tidak mendukung program yang tidak mendidik dan berselera rendah seperti ini.

Komisi I DPR yang membidangi penyiaran, kata dia, juga perlu lebih serius menempuh langkah-langkah yang membuat industri televisi lebih mematuhi regulasi, nilai agama dan asas-asas kepatutan dan kesopanan dalam masyarakat.

"MUI memberi sorotan khusus pada program Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadhan di ANTV pada bulan Ramadhan 1440 Hijriah/2019 ini," kata dia.

Dia mengatakan pada Ramadhan 2018 dua program itu termasuk lima program yang MUI rekomendasikan untuk dihentikan tayangannya karena kontennya yang buruk apalagi untuk bulan Ramadhan. Tahun ini tetap tayang dan tanpa perubahan isi secara signifikan.

Tiga program TV Ramadhan lainnya, kata dia, yaitu Ramadhan di Rumah Uya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV) dan Ngabuburit Happy (Trans TV) sudah tidak tayang tahun ini setelah pada bulan puasa 2018 MUI menyarankan henti penayangan.

"Tapi Sahurnya Pesbuker dan Pesbukers Ramadhan masih tayang Ramadhan 2019 ini dan tetap dengan gaya konten yang tidak patut," kata dia.

Dia mengatakan program Ramadhan yang berasal dari program regular dengan tambahan kata "Sahurnya" dan "Ramadhan" itu dalam catatan Tim Pemantau MUI setiap tahun mendapat koreksi kritis dari MUI.

Sejak 2012, lanjut dia, sudah berkali-kali memperoleh sanksi teguran dari KPI. Namun hingga saat ini tidak memperlihatkan perubahan berarti hingga tahun ini.

Dia mencontohkan Pesbukers Ramadhan pada tayangan 15 Mei 2019 menjelang buka puasa Raffi Ahmad dan Zaskia Gotik memperlihatkan adegan yang tidak patut.

"Apalagi dalam program yang diberi tajuk 'Ramadhan' ini Raffi memeluk Zaskia yang bukan istrinya dari samping dan berkali-kali Raffi mencium tangan Zaskia Gotik," kata dia.

Contoh lain, kata dia, terdapat dialog berisi hinaan fisik ketika Zaskia mengatakan kepada lawan jenisnya, "heh! Lu yang bener aja. Lu gak sadar badan lu tuh kaya truk gandeng."

Dia mengatakan "Sahurnya Pesbukers" yang tayang tiap pukul 02.00-04.30 WIB atau sepertiga malam terakhir yang merupakan waktu mustajab untuk munajat dan shalat malam.

Justru, kata dia, acara itu diawali dengan tarian India dengan menghadirkan penari-penari dari Hindustan yang meliuk-liukan badan dan menonjolkan keseksian tubuh dibawakan secara bersama oleh laki-laki dan perempuan.

"Tarian ini diikuti puluhan penonton yang hadir di lokasi acara dengan menghadirkan Caesar sebagai bintang joget. Ini tidak patut ditayangkan dalam acara sahur," kata dia.

Dia mengatakan tayangan yang dibintangi Luna Maya, Vega, Raffi Ahmad, Angel Lelga, Ayu Ting-ting, Aziz, Ruben, Eko Patrio, Zaskia Gotik itu banyak berisi dialog dan adegan yang tidak pantas.

Masduki mencontohkan terdapat adegan pelukan mesra, lama dan erat antara Sangket dan Anjela pasangan kekasih yang berulang tahun saat itu dan ditepuktangani oleh pemain lainnya.

Dari tahun ke tahun, kata dia, Sahurnya Pesbukers tidak ada perubahan masih menayangkan canda berlebihan, saling ejek, hina-menghina dan hura-hura. Busana para pemain wanita (Ayu Ting Ting dan Vega) sangat tidak patut karena mempertontonkan aurat.

Dia mengatakan sejumlah warga masyarakat mengirim e-mail pengaduan ke MUI meminta program Pesbukers Ramadhan dibubarkan.

Sepanjang Ramadhan tahun ini, Masduki mengatakan Tim Pemantau MUI berasal dari lima komisi yaitu Infokom, Fatwa, Dakwah, Pendidikan dan Kajian kembali melakukan pemantauan yang rutin dijalankan sejak 2007.*


Baca juga: Pesan MUI soal malam Lailatul Qodar

Baca juga: MUI: Korban bencana Sulteng di pengungsian wajib bayar zakat fitrah

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019