Hingga kini masih banyak pengemudi yang menghadapi masalah kekurangan saldo dalam transaksi nontunai di Gerbang Tol Cikampek Utama.Sampai hari ini masih banyak yang kurang saldo, walaupun jumlahnya makin sedikit dibanding beberapa hari lalu
"Sampai hari ini masih banyak yang kurang saldo, walaupun jumlahnya makin sedikit dibanding beberapa hari lalu," kata GM Jasa Marga Jakarta Cikampek Raddy Lukman yang ditemui media peserta presstour "Susur Trans Jawa" di KM 62 Cikampek, Jawa Barat, Selasa malam.
Yang paling banyak menghadapi masalah kurang saldo adalah pengemudi truk. Tak sedikit kartunya saldonya Rp0.
Banyak juga yang saldonya ada tapi hanya Rp5.000. Begitu juga pengemudi kendaraan pribadi masih ada yang saldonya tak cukup.
Masalah itu menghambat arus lalintas di tol Cikampek. Hambatan arus lalu lintas di Cikampek juga sering muncul akibat truk yang pecah ban dan patas as.
"Kalau yang namanya pecah ban dan patah as udah gak bisa diapa-apain. Diderek nggak bisa, didorong apa lagi, " ucap dia.
Apalagi truk yang sering pecah ban dan patah as di ruas tol Cikampek selalu bermuatan penuh. Karena itu, diimbau kepada pemilik truk untuk memperhatikan sering munculnya persoalan tersebut.
Begitu juga untuk mengatasi kekurangan saldo kartu transaksi nontunai, diimbau kepada pengemudi, pemilik truk dan perusahaan yang menggunakan truk untuk menambah saldo di kartunya dalam jumlah lebih dari cukup sebelum masuk tol.
Pihaknya bekeja sama dengan pihak terkait menyediakan kartu perdana nontunai serta menyediakan loket untuk menambah saldo (top up).
Dia menyatakan, gangguan pada transaksi nontunai akan mengganggu arus di pintu gerbang tol. Karena itu persoalan itu diharapkan menjadi perhatian serius pemudik yang melintasi tol Trans Jawa.
Pewarta: Sri Muryono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019