"Kita optimistis untuk BBM Satu Harga sampai tahun 2019 rencananya terdapat 170 lokasi, sekarang yang sudah diresmikan 141 lokasi. Jadi kita optimis selesai," ujar Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa di Jakarta, Selasa (28/5).
Dia menjelaskan bahwa seperti telah disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa program ini dilanjutkan sampai tahun 2024, dengan jumlah 500 lokasi minus 170 lokasi, berarti masih ada sekitar 330 lokasi lagi yang akan dibangun selama lima tahun ke depan.
"Jadi inilah yang akan dibangun semua di 500 lokasi tadi untuk BBM Satu Harga , dan kita sudah meminta Pertamina maupun nanti kalau ada badan usaha-badan usaha swasta, kita akan tugaskan. Yang jelas dominan kepada pertamina," katanya.
Kepala BPH Migas tersebut juga menambahkan bahwa wilayah-wilayahnya sudah ada yakni di kecamatan atau daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) khususnya di daerah Indonesia timur, daerah perbatasan, ada juga di kalimantan, NTT kemudian Nias, mentawai, dan sebagainya.
Sebelumnya Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan bahwa program BBM Satu Harga ini akan berlanjut hingga tahun 2024 mendatang. Pemerintah daerah dipersilahkan untuk mengusulkan wilayah yang perlu dibangun lembaga penyalur BBM.
Pemilihan wilayah tersebut tentunya memperhatikan kriteria bahwa daerah itu merupakan daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Sebagai informasi, dari tahun 2017 hingga 2019 akan dibangun 170 Penyalur BBM Satu harga. Pada Tahun 2017 telah terbangun 57 Penyalur, dengan rincian 54 Penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 3 Penyalur oleh PT. AKR Corporindo, Tbk. Sementara, pada tahun 2018 telah dibangun 74 lembaga penyalur, dengan rincian 68 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT. AKR Corporindo, Tbk.
Untuk tahun 2019 ini, akan dibangun 39 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, dimana 38 Lembaga Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 1 Lembaga Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019