• Beranda
  • Berita
  • Jacksen Tiago beberkan alasan pilih Riyandi daripada Yoo Jae-Hoon

Jacksen Tiago beberkan alasan pilih Riyandi daripada Yoo Jae-Hoon

29 Mei 2019 03:22 WIB
Jacksen Tiago beberkan alasan pilih Riyandi daripada Yoo Jae-Hoon
Kiper tim nasional Indonesia U-22 Satria Tama Hardiyanto (kanan) dan Muhammad Riyandi (kiri) dalam sesi latihan di Lapangan Western University, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (21/2/2019). (ANTARA/Gilang Galiartha)
Pelatih Barito Putera Jacksen F. Tiago membeberkan alasan mengapa dirinya lebih memilih Muhammad Riyandi untuk menjaga gawang timnya daripada Yoo Jae-Hoon di Liga 1 Indonesia 2019.

"Riyandi adalah kiper yang luar biasa. Dia salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini," ujar Jacksen usai memimpin timnya menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/5) malam.

Menurut Jacksen, meski dibangkucadangkan, Yoo Jae-Hoon bukanlah kiper yang tidak bagus.

Akan tetapi, pelatih asal Brazil itu menilai tahun 2019 adalah momen Muhammad Riyandi yang baru berusia 19 tahun untuk berkembang dan menimba pengalaman.

"Saya tidak pernah meragukan kualitas Yoo Jae-Hoon. Namun, ini momen Riyandi. Dia kiper luar biasa dan tampil baik saat latihan," tutur Jacksen.

Muhammad Riyandi tampil sebagai penjaga gawang utama Barito Putera di tiga laga awal Liga 1 Indonesia 2019.

Dari tiga pertandingan itu, Barito belum pernah menang dengan catatan kalah dua kali, termasuk dari Bhayangkara FC dengan skor 4-2 di Bekasi pada Selasa (28/5), dan seri satu kali dengan catatan kebobolan total enam gol.

Di Liga 1 musim lalu, kiper yang membela timnas U-19 di Piala AFF U-19 tahun 2017 dan 2018 itu cuma enam kali bermain.

Sementara Yoo Jae-Hoon datang ke Barito pada Februari 2019 dengan status kiper utama Mitra Kukar pada tahun sebelumnya.

Penjaga gawang berdarah Korea Selatan berusia 35 tahun itu juga membantu Persipura menjadi juara Liga Super Indonesia pada musim 2010-2011 dan tahun 2013. ***3***

Baca juga: Jacksen: Barito pantas kalah dari Bhayangkara

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019