Selain Zita, terdapat tujuh caleg terpilih dari PAN lainnya untuk DPRD DKI Jakarta yang melaporkan harta kekayaannya pada Rabu ini. Untuk diketahui, PAN total meraih sembilan kursi di DPRD DKI Jakarta hasil Pileg 2019 lalu.
"Jadi hari ini harusnya sembilan (caleg terpilih) tetapi ada satu yang terjebak macet, jadi kami berdelapan di sini. Alhamdulillah PAN tahun ini signifikan banget dari 2014 cuma dua (kursi), di bawah Eko Hendro Purnomo (Ketua DPW PAN DKI Jakarta) kami tambah lagi, jadi totalnya sembilan," kata Zita.
Sebagai langkah awal, lanjut dia, ia bersama caleg terpilih lainnya melaporkan harta kekayaan ke KPK sebagai bentuk transparansi.
"Makanya langkah awal kami walaupun belum dilantik, kami datang sama-sama ke KPK kami mau nunjukin kalau kami 'support' proses yang transparan, kami semua tadi laporkan LHKPN. Alhamdulillah diterima dengan baik sama KPK dan mau nunjukin masyarakat Jakarta bahwa kader PAN transparan dan konsekuen," ucap Zita.
Saat ditanya isu apa nantinya yang akan digodok Fraksi PAN di DKI Jakarta, Zita menyatakan bahwa akan dibentuk terlebih dahulu manajemen fraksi yang di dalamnya terdapat tim dan sebagainya.
"Jadi, kami masih godok tetapi yang jelas kami akan aktif setiap bulan mungkin kami akan bikin 'policy papers', kami kasih rekomendasi dan di awal sebelum kami dilantik kami akan kasih poin-poin dari setiap caleg-caleg ini apa saja yang akan diperjuangkan di dapil masing-masing dan di akhir jabatan, itu akan kami pertanggungjawabkan," tuturnya.
Ia pun menyatakan Fraksi PAN juga akan proaktif nantinya di DPRD DKI Jakarta untuk memberi masukan-masukan yang positif.
"Jadi. kami akan proaktif di DPRD tentunya kasih masukan-masukan yang positif dan juga termasuk kritik kalau memang diperlukan," ujar Zita.
Selain Zita, delapan caleg terpilih dari PAN di DPRD DKI Jakarta, yakni Farazandi yang merupakan anak tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin, Guruh Tirta Lunggana, anak mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana, Oman Rokhman Rakinda, Syahroni, Bambang Kusmanto, Lukmanul Hakim, Habib Muhammad, dan Riano P Ahmad.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019