"Kabupaten Kubu Raya telah menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan setiap memasuki musim kemarau dikarenakan kondisi lahannya yang mayoritas adalah gambut. Dengan keadaan lahan gambut tersebut, maka upaya pencegahan kebakaran maupun pengendaliannya mutlak diperlukan," kata Sujiwo di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan, dalam upaya meningkatkan kualitas pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla), sesuai pasal 26 Permenlhk 32/2016, perlu didukung oleh sumberdaya karhutla meliputi pemenuhan sumberdaya dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang terlibat dalam dalkarhutla.
"Yang kita akan terus upayakan untuk terus melakukan peningkatan kapasitas SDM dan ketersediaan sarana kita di lapangan," tuturnya.
Terkait hal itu, katanya, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus berupaya menggalang kerjasama antar stakeholder dan pihak ketiga yang konsen terhadap isu pemanasan global dan kemerosotan perubahan iklim ditingkat global, yang salah satunya disebabkan oleh Kebakaran Hutan dan Lahan.
Selain itu, dapat juga dilakukan dengan cara melakukan peningkatan koordinasi di lapangan melalui kegiatan Apel siaga dan Simulasi karhutla antar-stakeholder, antara lain melalui kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam hal ini Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kubu Raya Dinas Kehutanan, Manggala Agni Daops Pontianak-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta dukungan pihak ketiga antara lain GIZ-Forclime dan PT. Graha Agro Nusantara.
"Kita melakukan apel siaga serta simulasi hari ini, merupakan sebuah bentuk kesiapan kita serta bentuk upaya-upaya kita untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan bila mana terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah kita," katanya.
Dikatakan Sujiwo, kegiatan apel siaga dan simulasi tersebut disamping peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalkarhutla untuk meningkatkan kualitas pencegahan kebakaran hutan dan lahan, juga dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan dalam memasuki musim kemarau hari tampa hujan.
"Untuk meningkatkan daya jangkau dalkarhutla pada tingkat lapangan secara efisien dan efektif serta meningkatkan koordinasi antara stakeholder di bidang karhula," kata Sujiwo.
Pada kesempatan itu, mantan Ketua DPRD Kubu Raya itu meminta pada seluruh pihak untuk bersinergi dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla sebagaimana instruksi presiden.
Menurutnya, dalkarhutla adalah tanggungjawab semua pihak dimana semua pihak harus mempersiapkan personil dan peralatan yang handal serta segenap potensi sumber daya yang ada.
"Saya mengharapkan agar upaya pencegahan karhutla ini dapat dilakukan sedini mungkin dengan melibatkan semua unsur yang ada, baik TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, KPH, dunia usaha, masyarakat dan semua pihak," katanya.
Sujiwo juga meminta kepada instansi vertikal untuk terus menjalin koordinasi dan menggalang kerjasama antar pihak serta turut mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pengendalian karhutla, baik dalam pencegahan, pemadaman, dan penanggulangan.
Demikian juga kepada masyarakat diminta untuk berpartisipasi serta memantau dan melaporkan kejadian karhutla secara berjenjang. Selain itu, lembaga usaha wajib menjaga areal konsesinya dari karhutla dan membantu pengendalian karhutla serta membina masyarakat peduli api di sekitar areal konsesinya melalui program-program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita juga meminta kepada dunia usaha di Kubu Raya, khususnya yang bergerak di bidang perkebunan dan kehutanan agar menyiapkan tim pemadam api di lingkungan perusahaannya masing-masing dengan melibatkan warga setempat. Sehingga dengan demikian nantinya, jika terjadi kebakaran hutan, lahan dan kebun dapat diatasi sedini mungkin agar tidak menjadi semakin luas dan mengakibatkan kerugian yang semakin besar," katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019