"Terkait tiket, Pelni tidak menurunkan maupun menaikkan karena tiket Pelni itu atas dasar dari keputusan Menteri Perhubungan," tegas Direktur Armada Pelni Tukul Harsono kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, lanjut Tukul, Pelni sampai hari ini belum pernah menaikkan harga tiket, cuma kapasitasnya yang ditambah dispensasi.
Dia menjelaskan bahwa Dispensasi justru malah memberikan keringanan kepada instansi terkait, dimana Pelni juga kapasitas kapalnya bisa sedikit menambah.
"Namun demikian Pelni sebagai operator juga menyiapkan alat-alat keselamatan, ini yang paling utama," katanya.
Sebelumnya Pelni menambah 26 armada kapal penumpang yang disiapkan untuk menghadapi libur Lebaran kali ini. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan 46 armada kapal perintis, dan juga ada armada kapal barang dan kapal ternak sebelum Lebaran H-30.
Pelni juga tidak akan menambah armada, namun hanya akan menambah frekuensi di ruas-ruas prioritas yang menjadi daerah kantong-kantong penumpang.
Ruas kantong-kantong penumpang meliputi tiga wilayah pelayanan yakni barat di antaranya ruas Batam-Belawan, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, Kumai-Semarang, Kumai-Surabaya, dan Batam-Tanjung Priok.
Pada wilayah ini, Pelni akan mengoperasikan enam frekuensi reguler dan 21 frekuensi tambahan, sehingga totalnya menjadi 27 frekuensi keberangkatan.
Sedangkan wilayah tengah terdiri ruas Balikpapan-Surabaya, Makassar-Bima, Tarakan-Parepare, Nunukan-Parepare, Makassar-Labuan Bajo, Baubau-Makassar, Kupang-Lewoleba, Balikpapan-Makassar, Bontang-Awarange, Kupang-Makassar, Makassar-Maumere dan Ambon-Baubau.
Pada ruas ini Pelni mengoperasikan 32 frekuensi reguler serta 15 frekuensi tambahan atau totalnya 47 keberangkatan.
Wilayah timur terdiri atas ruas Ambon-Bandaneira, Manokwari-Sorong, Jayapura-Biak, Sorong-Manokwari, Manokwari-Biak, Ambon-Tual, dan Biak-Makowari.
Pelni mengoperasikan 23 frekuensi reguler, 8 frekuensi tambahan, sehingga totalnya menjadi 31 frekuensi keberangkatan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019