• Beranda
  • Berita
  • MUI: lima stasiun tv tayangkan acara Ramadhan dengan sedikit masalah

MUI: lima stasiun tv tayangkan acara Ramadhan dengan sedikit masalah

29 Mei 2019 21:36 WIB
MUI: lima stasiun tv tayangkan acara Ramadhan dengan sedikit masalah
Konferensi pers laporan pengamatan siaran televisi di bulan Ramadhan oleh Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, Rabu (29/5/2019). ANTARA/HO-MUI/aa
Penanggung Jawab Tim Pemantau TV Ramadhan Majelis Ulama Indonesia Asrori S Karni menyebut lima stasiun televisi yang sedikit masalah konten siaran di bulan puasa.

Lima televisi itu adalah Metro TV, TVRI, TV One, Kompas TV dan RTV, demikian sesuai paparan oleh Tim Pemantau TV Ramadhan bentukan MUI di Gedung MUI, Jakarta, Rabu.

Asrori mengatakan tiga TV pertama yaitu Metro TV, TVRI dan TV One memperlihatkan konsistensi dalam mewarnai program positif sepanjang 12 tahun pantauan Tim MUI pada program Ramadhan.

Sementara Kompas TV dan RTV, kata dia, dalam dua tahun terakhir menunjukkan komitmen yang baik untuk memproduksi program yang sejalan spirit Ramadhan. RTV menyajikan Ramadhan khusus untuk segmen anak-anak.

Anggota Tim Pemantau TV Majelis Ulama Indonesia Iroh Siti Zahroh untuk Metro TV mengatakan stasiun tersebut semakin konsisten dalam memaknai bulan Ramadhan.

Program-program yang ditayangkan, kata dia, mengajak pemirsa mengisi bulan Ramadhan dengan hal-hal positif. Program-programnya bukan hanya sarat ilmu tetapi juga mengajak pemirsa untuk mengamalkannya dengan penuh hikmah.

Dia mengatakan Metro TV memiliki program yang baik di antaranya Dakwah On The Spot, Tafsir Al Mishbah, Khazanah Islam, Cahaya Hati dan Syiar Anak Negeri.

Sedangkan Anggota Komisi Pendidikan MUI yang memantau TV One, Ahmad Baidun, mengatakan televisi yang diamatinya memiliki beberapa program yang sesuai dengan semangat bulan puasa.

Dia mencontohkan program itu di antaranya Syiar Ramadhan, Gebyar Ramadhan, Pesona Islam, Indahnya Ramadhan Bersama Ustadz Abdul Somad, Hikmah Al Asmaul Husna, Damai Indonesiaku Spesial Ramadhan 1440 H dan Jelang Berbuka Bersama Ustadz Abdul Somad.

"TV One layak dinominasikan sebagai TV terbaik Syiar Ramadhan. Substansinya bagus. Program pagi Ustadz Abdul Somad itu interaktif. Pemirsa diajak berkontemplasi," kata dia.

Pemantau MUI untuk RTV, Khoirul Anam, mengatakan televisi yang dipantaunya memiliki program terpuji yaitu adalah Qori Indonesia.

"Jurinya orang-orang pilihan. Menguasai tilawah. Menyasar anak muda dan lintas profesi," kata Anam.

Dia mengatakan dalam program itu juga ada segmen khusus untuk memaparkan kandungan Al Quran. Juri ketiga yang khusus membahas tafsr dan kandungan Quran memberikan wawasan kepada para peserta dan pemirsa.

Anam mengatakan terdapat program Ramadhan dari RTV yang juga patut diapresiasi yaitu Rahasia Ilahi.

Program itu, menurut dia, bisa menjadi penyemangat anak-anak untuk bangun sahur dan menjalankan puasa Ramadhan. Program positif tak hanya di lima TV di atas.

Pemantau RCTI, Fadhilah Zaein, mengatakan terdapat program terpuji di televisi tersebut yaitu Hafiz Indonesia. Program tersebut mengijspirasi agar lebih dekat dengan Al Quran dan mendorong umat tidak putus asa.

"Pernah menghadirkan Naja, bocah berusia sembilan tahun yang mengalami kelumpuhan otak tapi memiliki ingatan luar biasa dan menghafal 30 juz Al Quran," kata dia.

Program lain di RCTI yang baik, kata dia, adalah sinetron Aku Bukan Ustadz-Mendadak Sholeh dan Amanah Wali 3.

Sementara itu, Asrori mengatakan televisi lain juga memiliki program Ramadhan yang baik yaitu dari Global TV. Terdapat program "Voice of Ramadhan" yaitu proses pencarian penyanyi berbakat model Nissa Sabyan dan "Kampung Ramadhan".

Asrori mengatakan beberapa program positif Ramadhan di televisi lain seperti Jak TV dengan "Rindu Tanah Suci", "Cerita Ramadhan", "Mimbar Dakwah", "VoA Muslim di Rantau" dan"Risalah Ramadhan".

Kemudian di ANTV, kata dia, ada Tawakal dan di iNews terdapat film Omar bin Khattab dan program Cahaya Hati Ramadhan.

"Kami catat untuk dipertimbangkan mendapatkan Anugerah Syiar Ramadhan (ASR) 2019, yang diselenggarakan MUI, KPI dan Kemenpora pada akhir Juni 2019," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019