"Empat kereta yang mengalami keterlambatan tersebut adalah KA Turangga, KA Mutiara Selatan, KA Malabar, dan KA Kahuripan," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Kamis.
Menurut dia, keempat rangkaian kereta dari Bandung tersebut harus berubah pola operasinya yang tadinya rute Bandung-Banjar-Kroya, menjadi Bandung-Purwakarta-Cikampek-Purwokerto-Kroya.
Sesuai data hingga pukul 09.15 WIB, KA Turangga masuk Stasiun Madiun terlambat 110 menit, KA Mutiara Selatan masuk Stasiun Madiun terlambat 327 menit, KA Malabar masuk Stasiun Madiun terlambat 448 menit, dan KA Kahuripan masuk Stasiun Madiun terlambat 329 menit.
Ixfan menjelaskan PT KAI Daop 7 Madiun menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan tersebut, baik tujuan ke Daop 7 maupun yang melintas wilayah Daop 7.
Bagi pelanggan yang terdampak kelambatan tersebut diperkenankan membatalkan tiketnya dengan biaya dikembalikan penuh seharga yang tertera pada tiket dan pemberian "service recovery" jika keterlambatan lebih dari tiga jam.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan PT KAI akan terus melakukan langkah-langkah untuk keselamatan perjalanan KA," kata dia.
Untuk penyebab terjadinya rintang jalan (rinja) di lokasi anjlok KA Lodaya Tambahan, hingga Kamis siang masih dalam pengusutan oleh tim Daop 2 Bandung.
Meski terdapat sejumlah calon penumpang yang terdampak, pihaknya memastikan layanan angkutan Lebaran 2019 di Stasiun Madiun dan stasiun lainnya di Daop 7 Madiun tetap berjalan normal.
Baca juga: Pemudik mulai padati stasiun wilayah Daop 7 Madiun
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019