"Dari 604 tenaga medis itu, di antaranya sebanyak 28 dokter dan 576 perawat," kata Sekretaris RSUD Rangkasbitung Hermawan, di Lebak, Jumat.
RSUD Adjidarmo Rangkasbitung menyiagakan tenaga medis untuk mengatasi terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) maupun kecelakaan lalu lintas.
Biasanya, kata dia, selama Lebaran angka penderita penyakit meningkat akibat makan berlebihan tanpa memperhatikan kebersihan atau higienisnya.
Kebanyakan pasien meningkat saat Lebaran kasus gangguan pencernaan, seperti diare maupun keracunan makanan.
Begitu juga kasus angka kecelakaan lalu lintas selama Lebaran cenderung meningkat, terutama penumpang pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Umumnya, ujar dia, kecelakaan lalu lintas itu akibat kelelahan dan kecapaian pengemudi setelah menempuh perjalanan jauh.
RSUD Adjidarmo Rangkasbitung memberikan pelayanan selama Lebaran karena merupakan komitmen pihak rumah sakit.
Para petugas medis bekerja maksimal untuk melayani masyarakat jika terserang kasus penyebaran penyakit dan kecelakaan.
"Kami melayani selama Lebaran 24 jam dengan sistem piket khusus, juga berbeda dengan hari biasa," katanya menjelaskan.
Pihaknya juga menyeiagakan dokter jaga di Unit Gawat Darurat (UGD) maupun dokter ruangan perawatan mulai bertugas dari H-6 sampai H+6 selalu siap melayani masyarakat.
Apalagi, RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung sebagai rumah sakit rujukan dari 42 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Lebak.
Pihaknya menyediakan ruangan tambahan jika terjadi lonjakan pasien, semua dapat terlayani dengan cepat oleh tenaga medis yang disediakan.
Kebanyakan pasien meningkat saat Lebaran kasus gangguan pencernaan, seperti diare maupun keracunan makanan.
"Kami yakin dokter dan para medis bekerja keras untuk menolong jiwa pasien itu," katanya lagi.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019