"Rampcheck dilakukan setiap hari di lapangan selama masa angkutan Lebaran dan kegiatan itu menindaklanjuti instruksi Menteri Perhubungan," kata Kepala UPT Terminal Tawang alun Jember Samson Wahyu Priyono di Jember, Jumat.
Menurutnya, rampcheck biasanya dilakukan terhadap kendaraan umum di terminal setiap sebulan sekali untuk memastikan kendaraan laik jalan, namun memasuki masa angkutan Lebaran 2019 dilakukan setiap hari.
"Petugas tetap melakukan pemeriksaan rutin terkait kelayakan dan keselamatan kendaraan, serta kelengkapan dokumen kendaraan, meskipun sudah ada buku uji KIR yang dibawa oleh pengemudi," tuturnya.
Kelengkapan dokumen yang dicek di antaranya STNK, SIM, buku uji KIR, dan trayek, sedangkan kelengkapan kendaraan di antaranya lampu utama, sabuk pengaman, alat pemadam kebakaran (apar), kotak obat P3K, kondisi ban, dan alat pemecah kaca saat darurat.
"Semua akan diperiksa dan dievaluasi, sehingga bus yang tidak lolos dalam rampcheck akan dikandangkan ke perusahaannya dan tidak boleh beroperasi di Terminal Tawang alun Jember," katanya.
Petugas akan menindak tegas apabila ada bus yang dinyatakan tidak laik operasi dan tetap membawa penumpang untuk perjalanan mudik, maka petugas akan menurunkan penumpangnya dan menggantikan armada baru yang laik operasi.
"Petugas sangat ketat dalam melakukan rampcheck dan sesuai dengan prosedur bahwa kendaraan tidak laik jalan dilarang beroperasi, sehingga keselamatan pemudik di jalan akan terjamin karena petugas mengutamakan keselamatan penumpang," ujarnya.
Pantauan di Terminal Tawang alun Jember, arus mudik di terminal tipe A di Kabupaten Jember tersebut sudah mulai ramai sejak Selasa (28/5) dan diprediksi puncak arus mudik pada 2 Juni 2019 seiring dengan cuti bersama pegawai swasta dan aparatur sipil negara (ASN).*
Baca juga: Pemudik di Terminal Tawang alun Jember mulai meningkat
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
