Sekitar 400 umat muslim yang tergabung dalam Komite Solidaritas Palestina dan Yaman Kurba (Kospy) menggelar aksi solidaritas untuk Palestina dalam rangka Hari Al-Quds di Taman Cikapayang Dago, Kota Bandung, Jumat.
Pembina Kospy, Husein Alkaff mengatakan, aksi tersebut merupakan respon dari agresi yang dihadapi bangsa Palestina dengan pembersihan etnis, dan pendudukan militer brutal oleh rezim zionis Israel.
"Bangsa Palestina sampai sekarang ini belum mendapatkan hak yang paling primer, yaitu sebagai pemilik tanah lahir mereka," kata Husein.
Dia menyebutkan, saat ini sekitar lima juta orang bangsa Palestina menjadi terdampak dari konflik tersebut hingga terusir dari tanah kelahirannya sejak 71 tahun lalu.
Menurut Laporan Komisi Penyelidikan Independen PBB (The United Nations Independent Commission of Inquiry) yang dirilis Februari 2019, sniper Israel telah menembaki 6.106 demonstran yang tidak bersenjata, dengan peluru tajam.
Selain itu, sebanyak 3.098 demonstran terluka akibat pecahan peluru, peluru logam berlapis karet atau gas air mata. Sebanyak 122 di antara mereka terpaksa diamputasi sehingga cacat seumur hidup.
Dalam kurun waktu dari Maret 2018 sampai Desember 2018 ada sebanyak 189 demonstran tewas, 183 di antaranya akibat tembakan peluru tajam. Sebanyak 35 di antara korban tewas adalah anak-anak, tiga paramedis, dan dua jurnalis.
"Kematian tersebut terjadi sejak Maret 2018 di mana pemuda Gaza menggelar aksi Great March of Return and the Breaking of the Siege atau aksi kepulangan akbar dan penghentian blokade," kata Husein.
Selain Bandung, kata Husein, kota-kota lain pun serentak melakukan aksi solidaritas untuk Palestina seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Samarinda dan kota lainnya.
"Aksi ini, peringatan hari Al Quds akan digelar setiap tahun pada setiap Jumat terakhir di bulan Ramadhan," kata dia.
Dia berharap melalui aksi tersebut umat muslim maupun masyarakat lainnya bisa memiliki kesadaran tentang perjuangan yang dialami bangsa Palestina.
"Artinya kita harus punya kesadaran merata tentang bagaimana kita perlu memperjuangkan Palestina dan sebagai muslim atau sebagai manusia," katanya.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019