S&P naikkan peringkat kredit Indonesia jadi BBB

31 Mei 2019 20:23 WIB
S&P naikkan peringkat kredit Indonesia jadi BBB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pada wartawan usai menyaksikan penandatanganan perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk di Kantor LPEI, Jakarta, Rabu.  (ANTARA/Citro Atmoko)
Lembaga pemeringkat internasional, Standard and Poor's (S&P) Global, menaikkan peringkat kredit utang Indonesia jangka panjang atau sovereign credit rating di atas level layak investasi (Investment Grade), yakni dari BBB- menjadi BBB.

S&P Global dalam laporannya yang dikutip ANTARA di Jakarta pada Jumat menaikkan peringkat kredit utang Indonesia dengan prospek stabil.

Ekonomi Indonesia dinilai secara konsisten mengungguli negara-negara lain dengan tingkat pendapatan yang sama, dan S&P memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan stabil selama beberapa tahun mendatang.

"Mengingat kebijakan Indonesia yang stabil dan pengaturan fiskal yang hati-hati, kami percaya profil kredit secara keseluruhan ditingkatkan. Kami menaikkan peringkat kredit negara Indonesia menjadi 'BBB' dari 'BBB-'. Prospeknya stabil," demikian disampaikan Intelijen Pasar S&P Global dalam laporannya.

Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat utang Indonesia jangka pendek menjadi A-2 dari A-3.

Laporan S&P itu menyebutkan bahwa prospek yang stabil mencerminkan ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkinerja kuat dalam jangka menengah, dan posisi eksternal Indonesia akan stabil.

S&P Global menaikkan peringkat tersebut untuk mencerminkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dan dinamika kebijakan yang mendukung, yang diharapkan tetap berlangsung menyusul pemilihan kembali Presiden Joko Widodo baru-baru ini.

Menurut lembaga pemeringkat internasional itu, peringkat kredit Indonesia yang terus membaik itu didukung oleh utang pemerintah yang relatif rendah dan kinerja fiskal yang moderat. Faktor-faktor itu menyeimbangkan kelemahan yang terkait dengan perekonomian menengah ke bawah dan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sederhana Indonesia.

Intelijen pasar S&P Global adalah lembaga pemeringkat dan penyedia kelas multi-aset dan data real-time, penelitian, berita dan analitik untuk para investor institusi, bank investasi dan komersial, penasihat investasi dan manajer kekayaan, perusahaan, dan universitas.

Baca juga: BI: Pertumbuhan kredit Maret melambat, bunga kredit turun
Baca juga: Darmin ingatkan BI-OJK berkoordinasi agar bunga kredit tak naik

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019