Enda menilai aktivitas Ani dalam menbagikan hasil fotografinya di media sosial Instagram memiliki dampak positif bagi masyarakat, dan dapat menciptakan kedekatan secara emosional dengan para pengikutnya melalui kirimannya maupun saat menanggapi warganet di kolom komentar.
"Berbeda dengan tokoh negara yang menjadikan akunnya sebagai media komunikasi resmi, kehadiran Ibu Ani Yudhoyono adalah sebagai seorang pribadi yang bercerita melalui foto-fotonya, dan cerita keluarganya dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat Indonesia," ujar Enda di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, Enda menilai kegiatan Ani Yudhoyono di Instagram sebagai "digital immigrant" atau pendatang baru digital teknologi dari nol, adalah sebuah terobosan.
Sebab, ia tidak mencampuradukkan kirimannya di Instagram dengan bahasan politik atau kebijakan negara, saat ia pernah menduduki jabatan penting sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat maupun sebagai Ibu Negara.
Terlebih lagi, isi kiriman Ani Yudhoyono lebih menggambarkan sisi humanis SBY sebagai pemimpin keluarga dan partainya, hingga yang terkini soal kesehariannya mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit National University Hospital Singapura.
"Terobosan itu dalam arti beliau tidak membuat akun Instagram karena politik, tetapi justru sebagai saluran informasi pribadi yang lebih bebas. Pesan yang disampaikan adalah beliau sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri," ujar Enda.
"Saya rasa itu pilihan yang secara sadar diambil dan itu lebih bijak, karena tidak membuka ruang untuk perdebatan politik melainkan betul-betul media sosialnya yang berfungsi sebagai akun pribadinya saja," tandasnya.
Kristiani Herawati binti Sarwo Edhie Wibowo atau Ani Yudhoyono, Ibu Negara periode 2004-2014, wafat pada pukul 11.50 WIB Sabtu (1/6).
Jenazah Ani kemudian akan dimakamkan dengan upacara militer sekitar jam 13.00 WIB di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca juga: Ani Yudhoyono diskusi fotografi dengan netizen
Baca juga: Warga Pacitan berduka atas meninggalnya Ani Yudhoyono
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019