Hujan deras yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara mulai Sabtu dini hari mengakibatkan tujuh wilayah padat penduduk di dua kecamatan terendam banjir.
Dari pantauan di lapangan di pemukiman padat penduduk di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru. ketinggian air mencapai sekitar satu meter.
Data Tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara menyebutkan titik genangan air di Desa Bangun Mulya tersebar di sejumlah titik.
"Genangan air berada RT 04, 06 dan RT 07, serta di jalan Mata Air Desa Bangun Mulya," jelas Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila.
Di kawasan padat penduduk di RT 04, 05, 07 dan RT 15 Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, lanjut ia, juga terendam banjir dengan ketinggian air sekitar satu meter..
Genangan air yang merendam sejumlah pemukiman padat penduduk tersebut menurut Nurlaila, terjadi akibat pola buang sampah masyarakat secara sembarangan.
"Beberapa titik drainase dan selokan butuh segera dinormalisasi karena banyak tumpukan sampah," tegasnya.
"Kami imbau masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, terutama di selokan karena dapat mengakibatkan banjir," ucap Nurlaila.
Aktivitas pembangunan gorong-gorong program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dinilai kurang tepat juga menjadi pemicu terjadinya banjir.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah, seiring masih sering turun hujan di daerah itu.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019