"Deklarasi Kalteng sebagai Bumi Pancasila yang dilaksanakan pada 11 Juni 2011 itu persis di mana kita berdisi saat ini," kata Asisten II Setda Kalteng Nurul Edi usai mengikuti upacara memeringati Hari Lahir Pancasila di Tugu Soekarno Jalan S Parman Kota Palangka Raya, Sabtu.
Dia pun mengapresiasi langkah Polda Kalteng yang memilih dan memfokuskan upacara memeringati hari lahir Pancasila 1 Juni 2019 di Tugu Soekarno. Dengan begitu, seluruh lapisan masyarakat se-Kalteng akan kembali mengingat bahwa provinsi ini sudah mendeklarasikan diri sebagai Bumi Pancasila.
Edy mengatakan nilai-nilai Pancasila sebenarnya sudah ada dan diterapkan masyarakat Suku Dayak selaku penduduk asli Pulau Kalimantan, khususnya Kalteng. Hal itu terlihat dari pola hidup Suku Dayak sejak dahulu yang memegang teguh dan menjungjung tinggi musyawarah mufakat, tinggal di satu rumah sekalipun berbeda-beda keyakinan dan lainnya.
"Pola hidup Suku Dayak itupun terimplementasi sampai sekarang ini di dalam pemerintahan, baik provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalteng," ucapnya.
Asisten II Pemprov Kalteng itu pun mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda agar terus memahami serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sebab, Pancasila merupakan dasar atau ideologi negara yang telah dicetuskan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita sebagai bangsa Indonesia harus selalu hidup bersama-sama tanpa membeda-bedakan suku, agama, keyakinan, dan lainnya. Kita Indonesia. Kita Pancasila," kata Edy.
Peringatan upacara hari lahir Pancasila 1 Juni 2019 yang dimulai pukul 08.00 wib di Tugu Soekarno Kota Palangka Raya itu dipimpin Kepala Posisi Daerah (Kapolda) Kalteng Irjen Anang Revandoko, dihadiri Danrem 102 Panju Panjung, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalteng, Wakil Ketua DPRD Kalteng, sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kalteng, Para tokoh masyarakat dan berbagai lintas agamas, serta elemen masyarakat lainnya.
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat/Advertorial
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019