"Sulit untuk menggambarkannya dengan kata-kata. Musim yang kami lewati, kami pantas mendapatkannya ketimbang tim manapun," katanya dalam komentar purnalaga dilansir laman resmi UEFA.
Bek kanan itu menilai timnya tampil mendominasi laga, meski bukan lewat penguasaan bola dan permainan atraktif yang lebih banyak ditampilkan hampir sepanjang musim ini.
"Kami melakukan sesuatu yang spesial, kami mendominasi pertandingan," katanya.
"Tak ada seorang pun yang akan mengingat pertandingan tadi sebagai penampilan yang lamban dari kami, tapi semua akan mengingat bahwa kami juara Eropa," ujar dia menambahkan.
Baca juga: Liverpool juara usai jinakkan Tottenham 2-0
Alexander-Arnold yang merupakan satu-satunya pemain kelahiran Liverpool dalam skuat tersebut mengaku puas bisa mewujudkan salah satu mimpinya, menjuarai Liga Champions.
"Saya cuma anak Liverpool biasa, yang berhasil mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan," tutupnya.
Liverpool menjadi juara seusai penalti cepat Mohamed Salah di awal laga berhasil digandakan oleh Divock Origi pada menit ke-87.
Baca juga: Daftar juara Liga Champions, Liverpool dekati Milan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019