Iftar bersama itu dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2019, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI Amman yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan, iftar bersama dengan sekitar 700 warga Palestina itu berlangsung di kamp pengungsi Deir Balah, Gaza Tengah. Kegiatan yang dihadiri anak yatim dan keluarga dhuafa itu dikoordinasi oleh sukarelawan kemanusiaan KBRI Amman, Abdullah Onim, bekerjasama dengan lembaga Nusantara Palestine Center (NPC).
Dengan menu iftar yang terdiri dari kurma, air mineral, minuman ringan dan nasi ayam panggang, ratusan warga Gaza sangat menikmati hidangan yang disajikan. Bantuan makanan sangat berarti untuk meringankan beban penderitaan warga Palestina di Gaza yang masih terus menghadapi krisis ekonomi dan kesulitan hidup akibat blokade Israel yang berkepanjangan.
Para anak yatim dan keluarga dhuafa itu terharu dan bahagia karena masyarakat Indonesia selalu memberi perhatian dan dukungan bagi warga Palestina, baik yang berada di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza.
Secara terpisah, Dubes RI untuk Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada sejumlah kalangan di tanah air yang terus memberikan perhatian, dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.
"Sejak dua tahun terakhir, bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan kepada Palestina, termasuk para pengungsi, mencapai 4,5 juta dolar AS atau sekitar Rp65 miliar," ujar Dubes Andy.
Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, warga Gaza yang menghadiri iftar bersama menitipkan ucapan salam dan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia dan lembaga kemanusiaan yang hingga kini terus berkomitmen memberikan dukungan kepada rakyat Palestina, baik dari segi materi maupun moril.
Menurut pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, Mukhlis, donasi yang dikumpulkan oleh DWP dan disalurkan oleh KBRI Amman dalam bentuk iftar bersama adalah bentuk kepedulian sosial yang tinggi dari masyarakat Indonesia.
"Bantuan ini sangat tepat waktu dan sangat dibutuhkan bagi warga Gaza ditengah blokade Israel. Untuk itu, sekali lagi terima kasih atas bantuan ini,” ucap Mukhlis.
Blokade Israel di Gaza telah berlangsung lebih dari 10 tahun, termasuk konfik terbuka dengan Israel pada 2008 dan 2014 yang menelan korban ribuan jiwa warga sipil Palestina. Setahun terakhir ini, baik Hamas maupun Israel terlibat beberapa kali saling serang roket dan rudal, yang menambah situasi di Gaza semakin buruk.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019