Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan SBT, Adam Rumbalifar dihubungi di Bula, Ibu kota kabupaten SBT, Senin, membenarkan pasar murah yang digelar merupakan kegiatan rutin pemkab setempat menjelang perayaan hari besar keagamaan.
"Setiap warga miskin diberikan satu kupon yang bisa ditukarkan dengan satu paket kebutuhan bahan pokok yang disediakan," katanya.
Setiap paket yang disediakan terdiri atas setengah kilogram mentega, dua kg terigu, satu kg gula, 30 butir telur, satu botol sirup serta dua kaleng susu dijual di pasar murah tersebut seharga Rp.170.000 rupiah.
Harga paket kebutuhan pokok yang dijual kepada warga miskin tersebut jauh lebih murah hampir mencapai 40 persen dari harga di pasaran yakni sebesar Rp.270.000.
"Jadi pemkab SBT menyubsidi hampri mencapai 40 persen dari harga jual di pasaran dan warga miskin hanya membelinya seharga Rp.170.000 per paketnya," katanya.
Menurutnya, pasar murah yang digelar selain untuk menekan tingginya harga barang kebutuhan pokok di pasaran, juga untuk meringankan beban warga miskin di wilayah itu saat akan merayakan Lebaran tahun ini.
Pasar murah yang digelar tahun ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan pemkab SBT di masa kepemimpinan Bupati Mukti Keliobas dan Wakil Bupati Fachri alkatiri.
Selain di Bula pasar murah juga dilakukan di kecamatan Teor dan Seram Timur guna menekan tingginya harga kebutuhan pokok di pasaran jelang Idul Fitri 2019 Masehi.
Adam juga menambahkan, Pemkab SBT pada empat hari lalu juga telah melakukan operasi pasar minyak tanah murah, di mana sebanyak 10.000 disuplai kepada masyarakat di sejumlah wilayah di Bula, ibu kota kabupaten SBT.
"Kami sudah melakukan operasi pasar minyak tanah murah pada 31 Mei 2019 dikarenakan terjadi kelangkaan di Kota Bula dan masyarakat sulit memperolehnya," katanya.
Saat ini pihaknya masih memiliki cadangan stok sebanyak 5.000 liter yang sewaktu-waktu siap di lepas di pasaran jika kebutuhan masyarakat akan minyak tanah masih tinggi.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019