Ia menyebutkan di Banjarmasin, Senin, kuota tambahan itu dari pembagian kuota tambahan haji nasional sebanyak 10 ribu orang dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi secara nasional.
"Jadi dari 10 ribu kuota tambahan itu daerah kita dapat 326 Calhaj atau satu kloter," ungkapnya.
Di mana, lanjut dia, pada tahap pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) masuk dalam tahap ketiga, yang berakhir pada 29 Mei 2019.
"Kuota tambahan haji dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi ini dari hadiah presiden kita saat menjalankan umrah waktu lalu itu memang diprioritaskan untuk Calhaj lansia yang sudah terdaftar," terangnya.
Di mana, kata dia, Calhaj lansia itu direngking dari paling atas, di sertai satu pendampingan.
"Jadi Calhaj tertua daerah kita kan ada yang usianya 100 tahun lebih, direngking dari sana ke bawah, hingga yang berusia 80 tahun, jumlahnya sebanyak 86 orang yang masuk daftar," tuturnya.
"Bahkan semuanya sudah melunasi BPIH, termasuk pendampingnya," tambah Noor Fahmi.
Dia menyatakan, kuota tambahan haji Kalsel yang jumlahnya 326 orang itu tidak semuanya terpenuhi.
"Sekitar 100 Calhaj yang terdaftar pada kuota tambahan ini tidak melunasi BPIH hingga batas akhir," ujarnya.
Sehingga, sisanya itu dikembalikan ke Kementerian Agama pusat.
"Kita tunggu saja nanti apakah akan dikembalikan lagi nantinya jatah itu," tuturnya.
Dari jadwalnya, Kloter pertama Calhaj Embarkasi Banjarmasin, Kalsel akan diberangkatkan pada 9 Juli 2019.
Pewarta: Sukarli
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019