Pariwisata terbukti dongkrak perekonomian Kepri

4 Juni 2019 18:54 WIB
Pariwisata terbukti dongkrak perekonomian Kepri
Pariwisata terbukti dongkrak perekonomian Kepri. (Dok. Kemenpar)

Berdasarkan laporan Bank Indonesia Kepri, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2019 dilaporkan sangat positif

Sektor pariwisata terbukti mampu mendongkrak kinerja perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan semakin positifnya pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke provinsi yang berbatasan langsung dengan Singapura itu.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan prospek perekonomian Kepri sebanding dengan positifnya kunjungan wisman.

"Berdasarkan laporan Bank Indonesia Kepri, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2019 dilaporkan sangat positif," ujarnya.

Tepatnya pariwisata Kepri tumbuh antara 4,9 persen hingga 5,3 persen “year on year” (yoy). Untuk pergerakan inflasinya diperkirakan berada pada angka 3,5 persen sampai 1 persen (yoy). Stabilitas harga tersebut tetap berada pada koridor nasional.

Sepanjang Januari-Maret 2019, wisman yang berkunjung mengalami kenaikan hingga 12,57 persen. Angka riilnya adalah 672.177 orang. Pada periode sama tahun sebelumnya, pergerakan wisman berkisar 597.107 orang.

"Pariwisata di Kepri terus berkembang. Ada banyak 'value' yang didapatkan dari aktivitas ini, khususnya ekonomi. Industri pariwisata dan masyarakat luas mendapatkan akses bagus secara ekonomi di sana. Kami optimistis, pergerakannya secara keseluruhan akan makin membaik di periode bulan berikutnya,” tutur Rizki.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan optimalisasi pergerakan wisman terlihat dari 4 pintu masuk di Kepri.

Wisatawan yang masuk melalui Batam sebanyak 69,54 persen. Atau sekitar 460.710 wisman. Sedangkan melalui Bintan mencapai 21,23 persen dengan pergerakan 142.671 wisman. Wisman yang datang melalui Tanjungpinang sebesar 5,67 persen atau 38.104 wisman, lalu 4,57 persen (30.692) masuk dari Karimun.

"Pergerakan wisman memberikan dampak positif. Kehadirannya turut menggerakkan perekonomian di Kepri. Mereka melakukan transaksi untuk membeli kuliner, beragam cenderamata, juga lainnya. Ada banyak keuntungan ekonomi yang dinikmati masyarakat Kepri," kata Dessy Ruhati.

Melesatnya pergerakan wisman di Kepri didominasi wisatawan Singapura. Sepanjang triwulan I 2019, kunjungan wisatawan Singapura mencapai 310.367 orang. Diikuti Malaysia dengan 69.852 orang dan Tiongkok dengan 68.446 orang.

"Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga pergerakan wisman tetap positif di Kepri. Pergerakan dari wisatawan Singapura memang sangat bagus. Meski demikian, negara lain tetap memiliki potensi sama besar. Untuk itu 'branding' besar diberikan merata. Kami yakin, pergerakan wisman di luar top 3 Kepri akan optimal hingga akhir tahun,” papar Dessy.

Kepri selama ini dianggap sebagai destinasi yang eksotis bagi wisman. Sebab, alam, budaya, dan "manmade" di Kepri sangat luar biasa. Penawaran dari wisata kuliner dan belanja juga menggiurkan. Dengan beragam kombinasi tersebut, tingkat okupansi hotel berada di kisaran 49-50 persen. "Length of stay" wisman mencapai 1,92 hari.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019