Warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Makassar, Sulawesi Selatan mengisi malam takbiran Lebaran 2019 dengan berlomba menjadi yang terbaik dalam festival perkusi dan gema takbir di rutan setempat.Sinegritas itu memang diperlukan, karena sangat mustahil pembinaan itu berhasil ketika dibina maupun yang membina tidak tahu tugas masing-masing, katanya
"Kegiatan ini menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijiriah yang insya allah kita juga melaksanakan shalat Id di sini. Malam ini sama dengan malam Lebaran sebelumnya kami melakukan kegiatan yang bermanfat bagi kita semua," ujar Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Makassar Mujiarto, Selasa malam.
Menurutnya, Rutan Makasar mengisi malam takbiran dengan festival perkusi sebagai hal positif. Meskipun diawal sebenarnya konsep yang digagas adalan festival beduk, namun karena tidak alat beduk maka digantikan dengan alat seadanya yang bisa dimanfaatkan seperti tempat sampah, ember galon dan sebagainya.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah mengisi malam takbiran dengan kalimat tauhid dan takbir. Harapan kami kepada warga binaan bisa kembali ke fitrah hingga memulai kehidupan baru. Jadi jangan disia-siakan satu bulan selama Ramadan kemarin," ucapnya.
Selain itu, kegiatan ini menunjukkan bahwa Rutan Klas I Makassar berbeda dengan rutan maupun lapas yang lain di Indonesia. Walaupun ada pemberitaan di media, lapas maupun rutan lainnya sempat gesekan hingga terjadi kerusuhan, tapi di rutan ini selama dirinya menjabat dua tahun, gesekan bisa diminimalisir dan bisa diselesaikan dengan damai.
"Saya katakan bahwa Makassar, di Sulawesi Selatan pada umumnya kondusif untuk perkehidupan bagi warga binaan selama ini sangat baik," ungkap Mujiarto.
Mantan Kepala Rutan Ambon itu juga menenkankan bahwa petugas rutan bertindak sebagai pembina dan warga binaan sebagai orang yang dibina, jangan ditukar-tukar.
Artinya, warga binaan tidak bisa seenaknya apalagi tidak menghormati petugas, begitupun petugas harus mengayomi warga binaan.
"Sinegritas itu memang diperlukan, karena sangat mustahil pembinaan itu berhasil ketika dibina maupun yang membina tidak tahu tugas masing-masing," katanya.
Kepala Pelayanan Tahanan Rutan Makassar, Ramli yang juga bertindak sebagai penanggungjawab pelaksana kegiatan menuturkan, kegiatan ini diinisasi Remaja Masjid Nurul Iman, Rutan Kelas I Makassar.
"Kegiatan ini terlaksana dengan sangat baik karena dananya berasal dari anggaran masjid serta agenda dari remaja masjidnya. Festival Perkusi gema takbir ini adalah kegiatan positif dan peserta sangat antusias ikut bertanding," tambahnya.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019