• Beranda
  • Berita
  • Ribuan wisatawan memadati objek wisata Pantai Glagah Kulon Progo

Ribuan wisatawan memadati objek wisata Pantai Glagah Kulon Progo

5 Juni 2019 19:27 WIB
Ribuan wisatawan memadati objek wisata Pantai Glagah Kulon Progo
Salah satu spot swafoto di Pantai Glagah yang dimanfaatkan berfoto-foto dengan latar proyek Bandara Internasional Yogyakarta. (Foto ANTARA/Sutarmi)
Ribuan wisatawan memadati objek wisata Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari pertama Lebaran 1440 Hijriah.

Koordinator TPR Pantai Glagah Agus Subiyanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan sampai 17.45 WIB, jumlah wisatawan yang masuk ke Pantai Glagah sebanyak 2.985 orang.

"Wisatawannya mayoritas dari luar daerah yang menyempatkan mampir ke Pantai Glagah. Kalau wisatawan lokal ada, tapi tidak banyak. Wisatawan berdatangan di atas 14.00 WIB setelah bersilaturahim dengan keluarga dan tetangga," kata Agus.

Ia memperkirakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Glagah rata-rata 7.000 orang per hari. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat pada 8 Juni karena disajikan hiburan koesplusan bagi wisatawan.

Menurutnya, keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) atau Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi salah satu magnet bagi wisatawan untuk melihat proyek strategis nasional itu.

Spot yang menarik di kawasan Pantai Glagah, yakni taman bunga, laguna, pemecah ombak dan pantai. Namun yang paling menjadi tujuan utama di Glagah, yakni ke beradaan YIA.

"Wisatawan dari luar penasaran dengan keberadaan YIA. Kemudian taman bunga juga menjadi spot yang dikunjungi wisatawan," katanya.

Agus memprediksi puncak kunjungan wisatawan terjadi pada Minggu (9/6), karena pada 10 Juni, sudah masuk kerja, baik ASN dan pegawai swasta.

"Kami optimistis jumlah kunjungan wisatawan lebih dari 7.000 orang," katanya.

Sementara itu, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo Aris Widiatmoko mengatakan ubur-ubur mulai nampak di pemecah ombak dan Joglo Labuhan di Pantai Glagah serta kawasan wisata mangrove di Congot, Kecamatan Temon.

Pada tahun-tahun sebelumnya, lanjut Aris, di Kulon Progo tak pernah terjadi sengatan ubur-ubur yang menyebabkan korbannya hingga kritis. Hanya saja, pihaknya mengimbau agar wisatawan tetap waspada, pasalnya dampak sengatan bisa mengakibatkan rasa panas yang teramat sangat, hingga sesak napas.

"Kami mengimbau kepada wisatawan untuk berhati-hati saat bermain air di bibir pantai," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019