Dilansir dari Xinhua, Kamis, keputusan untuk melelang gelombang udara itu mengasumsikan hasil yang signifikan karena gelombang udara generasi kelima itu merupakan sumber pendapatan utama bagi menteri keuangan negara.
Pada tahun fiskal 2017-2018 dan 2018-2019, pemerintah mengatakan tidak ada pelelangan. Pelelangan frekuensi telekomunikasi sempat dibuka pada 2016-2017 yang menghasilkan sekitar 9,4 miliar dolar Amerika Serika (AS) dari sekitar 80 miliar dolar AS nilai spektrum yang telah disiapkan untuk dijual.
Otoritas Pengatur Telekomunikasi India (TRAI) pada Agustus merekomendasikan kepada DoT untuk melelang blok 20MHz di pita spektrum 3300-3600 MHz, gelombang udara yang diperuntukkan bagi 5G, dengan nilai 492 crore Rupee India per MHz.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan keamanan data, pemerintah negara itu telah membentuk komite, yang terdiri dari pejabat senior dari Biro Intelijen (IB), Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri (Keamanan Dalam Negeri), Badan Keamanan Siber, selain Kementerian Teknologi Informasi, dan Telekomunikasi.
Sementara itu, perusahaan China Huawei memberikan komitmen penuh mengenai kepatuhan keamanan data.
Baca juga: NTT Com akuisisi lisensi telekomunikasi internasional di India
Baca juga: Ponsel China berjaya di India awal 2019
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019