Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton, mengapresiasi layanan sistem penjualan tiket dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Kupang yang sudah dibenahi.
"Layanan tiket Kapal Pelni sekarang sudah bagus, ada perbaikan dengan menyertakan nomor dek kapal dan nomor tempat tidur," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan seputar pelayanan transportasi laut kapal Pelni untuk para pemudik dalam musim liburan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Darius mengatakan telah menerjunkan tim pemantau layanan mudik menggunakan kapal Pelni di Pelabuhan Tenau Kupang pada pekan lalu. Pantauan juga dilakukan pada sejumlah jalur transportasi lain seperti Bandara El Tar Kupang, penyeberangan kapal feri Pelabuhan Bolok Kupang, dan terminal bus.
Khusus layanan kapal Pelni, lanjutnya, telah terjadi perbaikan pelayanan penjualan tiket dari sebelumnya yang selalu diwarnai antrian panjang dan berdesak-desakan.
"Meski tiketnya masih dijual terpusat di Kantor Pelni, tetapi sudah terbatas karena penjualannya dihentikan ketika tempat tidur kapal sudah penuh terisi," katanya.
Darius mengatakan, untuk fasilitas lainnya juga tersedia cukup lengkap seperti terminal penumpang, toilet, medis, maupun kursi roda dan tandu untuk penumpang difabel.
Ia mengatakan, namun masih ada kelurahan yang disampaikan para pengguna layanan Pelni yakni terkait kepastian waktu tiba dan keberangkatan kapal.
"Aspek ini yang kami dapati masih jadi keluhan pengguna layanan. Kalau fasilitas penunjang lain baik untuk layanan mudik maupun reguler sudah cukup lengkap," katanya.
Terkait layanan pemudik saat musim liburan Idul Fitri ini, pihak PT Pelni Cabang Kupang mencatat terjadi kenaikan jumlah penumpang hingga 4 Mei mencapai 8.400 penumpang.
Kepala PT Pelni Cabang Kupang, Ishak Gerald, sebelumnya, mengatakan kapasitas penumpang yang dilayani kapal Pelni untuk sekali perjalanan mencapai sebanyak 1.600 orang.
"Sebenarnya jumlah yang diangkut sebanyak 1.400 orang tapi ada dispensasi jadi ditambah 200 menjadi 1.600 penumpang yang diangkut," katanya kepada Antara di Kupang.
“Jumlah penumpang mengalami kenaikan karena mungkin harga tiket pesawat masih tinggi, kemudian cuaca yang buruk, yang menyebabkan kapal fery tidak beroperasi sehingga masyarakat beralih menggunakan kapal Pelni,” katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019