Bensalah, di dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi negara, tidak menetapkan tanggal bagi pemilihan umum baru.
Dewan konstitusional pada Ahad (2/6) membatalkan pemilihan presiden, yang mulanya direncanakan diadakan pada 4 Juli, dengan alasan kekurangan calon, sehingga memperpanjang masa peralihan politik dan berisiko makin membuat marah pemrotes antipemerintah.
Demonstran diperkirakan kembali turun ke jalan pada Jumat guna menuntut pengunduran diri Bensalah. Mereka juga menuntut penghentian dominasi elit, yang telah menguasai Aljazair sejak negeri tersebut memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada 1962.
Mantan presiden Abdelaziz Bouteflika dua bulan lalu mengakhiri 20-tahun pemerintahannya di bawah tekanan dari pemrotes. Tapi pemrotes terus menuntut pengunduran diri juga Perdana Menteri Noureddine Bedoui, yang diangkat oleh Bouteflika beberapa hari sebelum ia meletakkan jabatan.
Kepala Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Ahmed Gaed Salah --yang telah menangani peralihan-- menyeru semua partai politik dan pemrotes agar melakukan pertemuan di antara mereka untuk membahas cara keluar dari krisis.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pemilu presiden Aljazair mungkin ditunda
Baca juga: Ratusan ribu orang kembali turun ke jalan di Aljazair
Baca juga: Ribuan pengunjuk rasa tolak presiden sementara Aljazair
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019