Pergerakan awal hanya pegawai kantor, sementara anak-anak sekolah masih liburan.
Puncak arus balik Lebaran 2019 diperkirakan terjadi pada 9 Juni 2019, kata Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang, Burhan Zahim.
Penumpang arus balik ini akan didominasi aparatur sipil negara (ASN) atau pekerja kantor karena pada 10 Juni para pegawai kantoran mulai masuk kerja kembali, kata Burhan Zahim di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan antisipasi terhadap arus balik Lebaran 2019 dari wilayah-wilayah di provinsi berbasis kepulauan itu.
Menurut dia, walaupun puncak arus balik pada 9 Juni, tetapi pergerakan penumpang sudah mulai pada 7-13 Juni.
Dia mengatakan, arus balik Lebaran tidak seperti saat arus mudik, karena para penumpang biasanya akan balik secara bertahap.
"Pergerakan awal hanya pegawai kantor, sementara anak-anak sekolah masih liburan," katanya.
Dia juga berharap, cuaca di wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT), cepat kondusif agar tidak mengganggu pelayanan terhadap para penumpang.
Duty Forecaster BMKG Stasiun El Tari Kupang, Nanik Tresnawati secara terpisah mengatakan, cuaca yang belum bersahabat saat ini dipicu perbedaan tekanan udara antara Australia dan Asia.
"Kondisi tekanan udara saat ini di wilayah Australia berkisar 1.038 mb, sedangkan di wilayah Asia berkisar 999 mb," katanya.
Selisih tekanan udara yang cukup signifikan inilah maka gradien tekanan udara semakin rapat sehingga menyebabkan angin kencang. Kecepatan angin ini akan mempengaruhi gelombang pada wilayah yangg dilewati, katanya.
Dia mengatakan, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2019, kecuali ada gangguan di wilayah Australia yang mengganggu konsentrasi angin yang melewati wilayah NTT.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019