Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), memperkirakan cuaca ekstrim berupa angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan berlangsung hingga Agustus 2019.
"Angin kencang yang saat ini masih melanda NTT masih berlangsung hingga Agustus dengan kecepatan yang fluktuatif," kata Kepala Seksi Observasi dan Inforamasi Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo kepada Antara di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrim berupa angin kencang berkecepatan antara 45 - 60 kilometer/jam pada Senin (3/6).
Kondisi ini diakibatkan pola tekanan dan pola angin terpantau adanya daerah yang bertekanan tinggi di Australia (1038 mb) dan sirkulasi siklonik di semenanjung Malaysia (925/850 mb).
Ia mengatakan potensi angin kencang tersebut terutama terjadi di Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba.
Menurutnya, angin kencang ini berangsur kondusif, namun hanya berlangsung selama beberapa hari, "Kondisi yang agak baik itu tanggal 8-9 Juni kemudian tanggal 10 nanti angin lagi, sehingga fluktuatif," kata Maria.
Ia menjelaskan, angin kencang diperkirakan berlangsung hingga Agustus karena memasuki musim kemarau yang mengakibatkan perbedaan tekanan udara sangat signifikan antara Australia dan Asia. "Karena perbedaan tekanan itu maka gradien tekanan anginnya rapat sehingga angin sangat kencang di NTT," katanya.
Ia menambahkan, cuaca ekstrim ini juga mengakibatkan tinggi gelombang laut seperti di Selat Sape mencapai 2,5 meter, Selat Sumba 3,5 meter, perairan Selatan Pulau Sumba mencapai 4 meter.
Selain itu, gelombang tinggi juga terjadi di Laut Sawu, Selatan Laut Timor, perairan selatan antara Kupang dan Pulau Rote, serta Samudera Hindia di Selatan NTT.
"Karena itu kami imbau agar pengguna jalan agar waspadai dampak angin kencang seperti pohon tumbang dan lainnya, kemudian pengguna jasa transportasi penyeberangan laut agar mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut," katanya.*
Baca juga: DPRD Maluku minta KSOP perhatikan larangan BMKG
Baca juga: BMKG imbau waspadai potensi cuaca buruk di Sabang
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019