"Cita-cita semua negara melalui e-commerce adalah membantu UMKM, tapi cita-cita luhur itu, jangan sampai terjadi sebaliknya, harus ada keseimbangan," ujar Enggar di Tsukuba, Sabtu, seusai mengikuti sesi ekonomi digital dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 untuk Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Jepang.
Dalam sesi itu, Jepang sebagai presidensi G20 pada 2019, mengingatkan pentingnya isu Data Free Flow With Trust (DDTF) untuk mendorong efisiensi kegiatan ekonomi.
DTTF yang diusulkan adalah adanya pemindahan atau pertukaran data maupun informasi untuk berbagai sektor yang berbeda secara global.
Menurut Enggar, ide pertukaran data yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi digital ini merupakan keniscayaan dalam era teknologi informasi.
Namun, ia menegaskan, usulan ini harus mampu meningkatkan kegiatan pelaku usaha kecil dan tidak memberikan keuntungan hanya kepada kelompok usaha tertentu.
"Kita menjaga agar jangan ada predator memakan yang kecil, kegiatan usaha besar yang akan mematikan yang kecil," ujarnya.
Enggar juga mengingatkan implementasi pertukaran data ini belum tentu dapat dilakukan di negara yang tidak mempunyai infrastruktur pendukung yang memadai.
"Kita juga menyampaikan bahwa masih ada persaingan dan perbedaan antara satu negara dengan negara lain, terutama yang infrastrukturnya lebih baik, pasti dia akan lebih maju," ujarnya.
Secara keseluruhan, Indonesia mendukung ide dari Jepang tersebut, meski terdapat berbagai persyaratan yang menjadi catatan khusus.
Ikut hadir dalam sesi tersebut untuk mewakili pemerintah Indonesia adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019