Berdasarkan pantauan ANTARA, Minggu, sejumlah pemudik itu menunggu jemputan di area kedatangan di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
Mereka terlihat membawa kardus, tas hingga koper-koper besar yang berisikan aneka pakaian dan kuliner khas kampung halaman.
"Ada kerupuk, terasi, gula batu dan srimping; oleh-oleh mudik dari Cirebon untuk keluarga di Jakarta," kata Eko Indrayanto, warga Penjaringan Jakarta Utara saat ditemui di Stasiun Gambir, Minggu.
Eko menuturkan bahwa mudik menggunakan kereta api memberikan kenyamanan serta efisiensi waktu, bila dibandingkan moda transportasi darat lainnya.
"Naik kereta enggak kena macet seperti motor, bus atau mobil. Apalagi sekarang untuk kelas ekonomi sudah nyaman, ada AC dan enggak ada pedagang asongan di gerbong," ujarnya bercerita tentang pengalaman mudik Lebaran.
Hingga pukul 10.50 WIB, pemudik yang menunggu di ruang kedatangan Stasiun Gambir masih terlihat padat.
Sementara itu di Stasiun Pasar Senen, ribuan pemudik yang baru tiba dari kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur disambut oleh instrumen medley Betawi, seperti lagu Kicir-Kicir yang memperkuat nuansa Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia.
"Pelayanan kereta api saat ini sudah lebih baik dibandingkan dulu, selain itu harga tiketnya juga murah," kata Nursasih, pemudik asal Surabaya yang saat itu baru saja tiba di Stasiun Pasar Senen.
Lebih lanjut Nursasih berharap agar ke depan tiket kereta api bisa lebih mudah didapatkan, sehingga tidak harus lagi memesan sejak tiga bulan sebelumnya.
Selama arus mudik dan balik Lebaran 2019, PT KAI menyiapkan beragam fasilitas tambahan bagi pemudik seperti penambahan kursi di ruang tunggu hingga penambahan kereta api reguler.
PT KAI memprediksi masa mudik Lebaran 2019 terjadi tanggal 26 hingga 16 Juni 2019 mendatang. Adapun puncak arus balik diprediksi terjadi hari ini, Minggu (9/5).
Baca juga: Stasiun Gambir antisipasi puncak arus balik pada 9 Juni
Baca juga: 37.450 orang kembali ke Jakarta via Gambir dua hari setelah Lebaran
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019