Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada BPB-Kesbangpol Bangka Tengah, Yudi mengatakan mayat Shailan ditemukan mengapung di sekitar pulau tersebut setelah dilakukan pencarian selama 13 jam.
"Sebelum meninggal, Shailan bersama dua temannya berenang di Pulau Ketawai pada Sabtu (8/6) sore dan korban tenggelam diseret arus," ujar Yudi.
Tim BPB yang dibantu penyelam andal di daerah itu Yasir, langsung melakukan pencairan dengan mengitari pulau tersebut dan setelah pencarian selama 13 jam akhirnya korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Fokus kami memang melakukan pencarian terhadap jasad korban karena diketahui sudah tenggelam sejak Sabtu sore dan baru ditemukan pada Minggu (9/6) subuh," ujarnya.
Ia menjelaskan, mayat Shailan langsung dievakuasi dengan menggunakan kapal BPB untuk dibawa ke dermaga nelayan Desa Kurau dan kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
"Desa Kurau memang pintu masuk terdekat wisatawan untuk menuju Pulau Ketawai, korban memang sebelumnya berangkat melalui dermaga nelayan Desa Kurau," ujarnya.
Pulau Ketawai merupakan satu dari objek wisata tujuan para wisatawan saat libur panjang, termasuk libur pada hari besar.
"Pulau tersebut sangat bagus, air lautnya sebenarnya cukup tenang sehingga selalu dijadikan tempat wisata menyelam karena terumbu karangnya masih bagus," ujarnya.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019