"Secara keseluruhan data penumpang sejak H-7 sampai dengan H+2 Idul Fitri terjadi penurunan angkutan penumpang pesawat udara di SSK II sebesar 32 persen," kata Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, di Pekanbaru, Minggu.
Jaya menjelaskan selama H-7 hingga H+2 Lebaran, jumlah penumpang di Bandara Pekanbaru pada mudik Lebaran 2018 mencapai 144.901 orang. Namun, pada tahun ini turun menjadi 99.097 penumpang.
Ia menyatakan puncak arus balik Lebaran terjadi pada hari Minggu ini, dan diperkirakan akan ada 10.980 penumpang yang akan melalui bandara di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau itu.
Jaya menjelaskan dari data arus balik H+1 dan H+2 Lebaran tahun 2019 ini, jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara SSK II Pekanbaru lebih banyak dari yang datang.
Perbandingannya yaitu 9.751 penumpang berangkat, dan 7.392 penumpang datang.
"Ini menunjukkan pergerakan warga dari Pekanbaru yang kemungkinan berkerja atau sekolah di provinsi lain, seperti ke Jakarta atau ke Medan," ujarnya lagi.
Seorang warga Pekanbaru, F Hutagalung (37) mengatakan tahun ini keluarganya mudik ke Jakarta dengan mobil lewat jalan darat, karena tiket pesawat terlalu mahal. Penyebabnya harga tiket rute Pekanbaru-Jakarta saat mudik tetap berada di kisaran Rp1,3 juta hingga Rp1,6 juta per orang atau dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
"Karena abang ipar saya juga mudik pakai mobil, akhirnya saya ikut juga. Padahal awalnya mengira tidak akan mudik tahun ini gara-gara tiket pesawat mahal," katanya pula.
Perjalanan dengan mobil dari Pekanbaru ke Jakarta makan waktu tiga hari dua malam. Biayanya juga jauh lebih murah, hanya saja waktu bersama keluarga di kampung halaman makin pendek.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019