Setelah meraih kemenangan dalam pemilihan dan berkuasa kembali untuk periode kedua, lawatan Modi ke Sri Lanka merupakan bagian dari perjalanan keluar negeri pertama untuk selama beberapa jam. Dia tiba dari Maladewa, tempat pada Sabtu ia menyerukan konferensi global untuk mengatasi ancaman terorisme.
Dalam beberapa tahun belakangan, kehadiran China berkembang di Sri Lanka dan Maladewa sementara Beijing membiayai proyek-proyek infrastruktur dan mengusahakan hubungan militer lebih erat khususnya angkatan lautnya. Namun, utang dari pembangunan proyek-proyek itu menjadi beban bagi kedua negara.
India melakukan apa yang disebutnya kebijakan luar negeri "tetangga terlebih dahulu" yang berpusat pada sekutu-sekutunya di Asia Selatan, walaupun ada sedikit isyarat mengenai hangatnya dalam hubungan dengan musuh bebuyutan Pakistan.
"India tidak pernah melupakan teman-teman ketika mereka membutuhkan," cuit Modi, pemimpin luar negeri pertama yang mengunjungi Sri Lanka sejak serangan-serangan tersebut, setelah menginjakkan kakinya di negara tetangga India itu.
Modi kemudian berdoa dan meletakkan karangan bunga di tempat ibadah St Anthony, gereja Katolik di Kolombo yang dibom pada 21 April bersama dua gereja lainnya dan empat hotel.
"Saya yakin Sri Lanka akan bangkit lagi. Aksi pengecut tak dapat mengalahkan semangat Sri Lanka," cuit Modi selanjutnya.
Pada Kamis, Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale mengatakan India akan terus menyediakan dukungan bagi Sri Lanka dalam memerangi kelompok-kelompok ekstrimis.
New Delhi juga sedang mengembangkan proyek-proyek multilateral lagi, antara lain menggandeng Jepang untuk membangun terminal pelabuhan di Kolombo yang sudah ditandatangani bulan lalu, katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pemimpin Sri Lanka pecat kepala dinas intelijen
Baca juga: Komandan militer Sri Lanka: ancaman serangan militan berhasil dicegah
Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019